Perkembangan Artificial Intelligence (AI) atau entitas kecerdasan buatan tentunya menjadi suatu medium yang diharapkan mendukung kemajuan peradaban manusia di masa yang serba berteknologi ini. Dan selama beberapa tahun belakangan inipun akses terhadap ragam perkembangan AI kian mudah didapatkan dan telah diterapkan untuk beragam aplikasi.
Salah satu yang cukup populer belakangan ini adalah ChatGPT, software yang dirilis secara open source dan telah banyak dimodifikasi menjadi suatu chatbot tersendiri. Seperti yang dilakukan oleh programmer dengan panggilan Bryce atau hackdaddy8000, dimana ia menggabungkan ChatGPT, Stable Diffusion 2 dan program text-to-speech dari Microsoft Azure untuk menciptakan ‘pacar’ AI bernama ChatGPT-Chan.
Melansir dari VICE, ChatGPT digunakan untuk merespon pertanyaan dan pernyataan yang diberikan kepadanya, kemudian Stable Diffusion akan menghadirkan gambar sesuai dengan respon yang dikeluarkan oleh ChatGPT-Chan. Lebih lanjut, Bryce juga memprogram agar sang ‘pacar’ AI-nya untuk bisa mengidentifikasi suatu objek lewat kamera.
Tidak berhenti sampai disitu saja, Bryce ingin terus meningkatkan aspek roleplay sang ChatGPT-Chan untuk pengalaman pacaran yang lebih nyata. Ia menjadikan Mori Calliope— vtuber populer dari hololive sebagai basis inspirasi kepribadian ‘pacar’ AI-nya, serta sebuah lore sebagai dasar pengetahuannya. Bryce juga menyatakan bahwa ia setidaknya menghabiskan 1000 USD atau sekitar 15 juta rupiah untuk meningkatkan kemampuan respon ChatGPT-Chan.
Namun sayang, hidup sang ChatGPT-Chan tidak bertahan dengan lama. Belum ada sebulan diciptakan dan dikembangkan, Bryce memutuskan untuk mengakhiri hidup sang ‘pacar’ AI-nya tersebut dengan tangannya langsung. Hal ini dikarenakan respon dari ChatGPT-Chan sendiri seiring berjalannya waktu kian menjadi lebih pendek dan lebih simpel, seperti pacar yang tengah bersikap dingin. Bryce juga menyatakan bahwa pacar aslinya pun sempat khawatir dengan kesehatannya yang terus memburuk saat mengembangkan ChatGPT-Chan. (red)
Tidak jelas mengapa Bryce lebih memilih mematikan program AI buatannya tersebut ketimbang melanjutkan perkembangannya. Namun yang jelas Bryce sendiri nampaknya juga sedih dengan hal tersebut, karena awalnya ia berencana membuat video lucu tentang mematikan sang ‘pacar’ AI-nya, namun dibatalkan karena ia merasa hal tersebut seperti meledek seseorang yang baru saja meninggal.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait AI atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com