Pada pagelaran acara Tokyo Game Show kemarin seorang pemain legendaris Stree Fighter Momochi harus rela tidak mendapatkan hadiah turnamen karena tidak mempunyai lisensi pemain game profesional di Jepang. Hal seburapa ternyata juga menimpa seorang pelajar SMP yang berhasil memenangkan turnamen Puzzle & Dragons yang juga digelar dalam acara tersebut.
Peraturan di Jepang mengharuskan pemain game profesional mempunyai lisensi resmi. Namun pelajar dibawah umur tidak bisa mendapatkan lisensi resmi karena terkendala umur dan masih sekolah. Hal tersebut sebetulnya digunakan agar pemain dibawah umur fokus untuk belajar dahulu daripada bermain game. Sayangya dengan kondisi dibawah umur tersebut membuat pelajar SMP yang bernama Yuwa tersebut merelakan hadiahnya.
Padahal hadiah untuk juara 1 turnamen Puzzle & Dragons tersebut adalah sebesar 5 juta yen atau sekitar 650 juta rupiah. Sebagai gantinya Yuwa mendapatkan Throphy, Headset Gaming, persediaan coklat almond selama satu tahun, dan persedian minuman berenergi Real Gold Dragon Boost selama setahun.
Tentu saja sangat disayangkan jika ada peserta yang tidak bisa mendapatkan hadiah saat memenangkan sebuah turnamen game. Sepertinya Jepang harus memperbaiki aturan lisensi pemain game profesional kedepannya agar hal serupa tidak terjadi kembali. Kabar terbaru menyebutkan Yuna diberikan sebuah “penghormatan daripada uang”. Padahal uang yang dimenangkan bisa digunakan untuk biaya sekolah juga kedepannya.