Keseluruhan season pertama serial TV League of Legends Arcane akhirnya telah dirilis pada malam Sabtu 20 November yang lalu. Para fans maupun pendatang baru yang belum pernah terjun sama sekali ke dalam game MOBA-nya bisa dibilang sukses dibuat terpesona akan sajian animasi besutan Riot Games tersebut.
Saya sendiri termasuk orang yang hanya mengetahui dunia League of Legends melalui game versi mobile-nya — Wild Rift, dimana tidak selengkap game utamanya. Namun saya juga tetap sangat takjub akan bagaimana Riot Games mengemas serpihan kecil akan semesta Runeterra dalam Arcane. Sajian cerita yang dirangkai begitu engaging hingga kualitas animasi yang begitu memanjakan mata, menjadikan Arcane sebagai satu serial TV terbaik yang saya tonton tahun ini.
Pada kesempatan kali ini, menarik agaknya sedikit membahas berbagai hal-hal yang melingkupi Arcane. Diharakan dapat memberikan insight terutama untuk kamu yang belum menonton atau yang mungkin bingung dengan hal-hal yang terjadi di sepanjang serial TV season pertamanya. Disclaimer; mungkin mengandung spoiler, namun tidak akan menyertakan hal-hal yang dinilai kritikal dalam cerita.
Daftar isi
Tentang Arcane
Arcane merupakan serial animasi hasil kolaborasi antara Riot Games dengan Fortiche Productions. Ditayangkan secara eksklusif lewat Netflix dan dirilis secara bertahap di tiap minggunya mulai 6 November silam. Terdapat sembilan episode yang dibagi secara merata ke dalam tiga act.
Arcane mengambil latar penceritaan yang terjadi di Piltover dan Zaun; dua kota yang berseberangan namun berbeda jauh dalam hal kesejahteraan. Walau material promosinya sedikit difokuskan pada kisah dua champion kakak beradik; Vi dan Jinx, Arcane juga turut mengungkap lebih banyak lore tentang pengembangan Hextech; teknologi yang menggabungkan sains dan sihir dalam semesta Runeterra, dimana melibatkan langsung champion Jayce dan Viktor.
Selain karakter-karakter yang telah disebutkan di atas, terdapat juga beberapa champion lain yang muncul seperti; Caitlyn, Heimerdinger, Ekko, Singed, Ryze dan Warwick.
Beberapa hal yang ingin Riot tonjolkan dalam Arcane ini adalah; mengungkap bagaimana terciptanya sosok Jinx yang diperlihatkan tidak stabil bahkan gila dalam gamenya, menelusuri awal mula hubungan “teman kerja” antara Vi dan Caitlyn, serta Viktor yang terobsesi dengan Hextech demi memulihkan tubuhnya yang rentan semenjak kecil. Semua ini dikemas sejalan dengan perkembangan teknologi Hextech yang semakin memicu tensi peperangan antara warga Piltover yang menginginkan ketertiban dan warga Zaun yang menuntut kemerdekaan.
Tentang Silco
Silco hadir sebagai tokoh antagonis utama dalam season pertama Arcane. Ia merupakan salah satu bos akan jaringan kriminal underworld yang secara tidak langsung turut mengatur jalannya kota Zaun. Ia begitu disegani oleh bawahannya, bahkan ditakuti oleh bos-bos kriminal lainnya.
Banyak fans agaknya juga cukup terpesona akan penokohannya dalam Arcane. Terlepas Silco sendiri mungkin tidak begitu good looking bahkan sedikit menyeramkan karena salah satu bola mata prostetiknya, unsur karismatiknya begitu ditonjolkan dengan bagaimana ia menanamkan ketakutan pada orang-orang yang mencoba menghalangi jalannya.
Walau demikian, Silco secara tidak langsung juga diperlihatkan sebagai sosok seorang ayah. Ia memang rela melakukan segala sesuatu demi rencana jahatnya terwujud, namun ada momen-momen dimana ia mengabaikan hal-hal tersebut untuk anaknya. Well, walau pada akhirnya kepedulian tersebut ia lakukan agar rencana-rencana jahatnya demi kemerdekaan Zaun terwujudkan.
Belakangan inipun muncul sebuah teori dari fans bahwa Silco mungkin saja merupakan champion Fiddlestick. Hal ini dikarenakan dialog yang ia utarakan pada salah satu episodenya yang bisa dibilang mirip dengan monolog ataupun interaksi Fiddlestick di dalam gamenya.
Tentang Fortiche Productions
Riot Games menginginkan visual animasi yang tidak begitu terlihat seperti kartun dan tidak terlalu realistik ketika mulai mengembangkan Arcane. Mereka memutuskan untuk berkolaborasi dengan Fortiche Productions — studio asal Perancis yang memiliki ciri khas menggabungkan visual 3D dan 2D dalam animasinya.
Dalam Arcane, Fortiche Studios mencoba hadirkan animasi dengan model 3D yang diwarnai sedemikian rupa untuk menciptakan kesan “natural” atau dalam hal ini non-photorealistic render. Kemudian elemen 2D-nya mereka gunakan untuk efek-efek partikel seperti percikan air, kebulan asap dan kobaran api.
Artstyle maupun art direction yang hadir pada Arcane ini mungkin pernah kamu saksikan variasi lainnya seperti pada film Spider-Man: Into the Spider-Verse atau concept art dalam game Dishonored.
Selain Arcane, Fortiche Productions sebelumnya juga pernah ambil bagian dalam beberapa video sinematis League of Legends seperti; video musik Get Jinxed (Jinx), K/DA POP STARS (Ahri, Evelynn, Kaisa, Akali), Seconds (Ekko), serta RISE (World 2018) dan WARRIORS (Worlds 2014).
Bawa Kembali Imagine Dragons
Setelah sebelumnya hadir untuk membawakan lagu Warriors untuk ajang turnamen League of Legends aka World di tahun 2014 lalu, kini Riot Games mengundang mereka kembali untuk membawakan lagu yang menjadi tema utama Arcane.
Berkolaborasi dengan rapper JID, judul lagu yang mereka bawakan berjudul “Enemy”. Tidak tanggung-tanggung, Riot Games dan Fortiche Productions bahkan membuatkan video musik dimana para performer-nya hadir dalam visual animasi seperti masuk ke dunia Arcane.
Kamu bisa cek video musiknya di bawah ini.
Selain Imagine Dragons dan JID, hadir juga Bea Miller yang pernah mengisi lagu-lagu KDA, kemudian ada PVRIS dan Denzel Curry yang membawakan lagu lain berjudul “Burn It All Down”.
Kapan Season 2 Arcane?
Setelah selesai menonton Arcane season pertama, awalnya saya mengira bahwa kisah Piltover dan Zaun sudah berakhir dan secara tidak langsung berlanjut ke cerita yang tengah berlangsung dalam gamenya.
Saya berpikir demikian karena karena judul Arcane-nya sendiri. Pada salah satu episodenya, Heimerdinger menyatakan bahwa Arcane adalah sesuatu yang berbahaya dimana bahkan dapat menghancurkan sebuah negara. Sehingga saya berasumsi bahwa Arcane adalah sebuah konsep sihir yang diperkuat secara tidak alami dan menjadi tidak stabil, dan mungkin saja season lanjutannya akan melihat bagaimana sihir dimanipulasi di region lain dalam semesta Runeterra, seperti Ionia atau Noxus misalnya.
Tak lama setelah rilisnya tiga episode terakhir Arcane, Riot Games langsung mengumumkan bahwa season ke-2 nya sendiri telah memasuki tahap produksi. Pada teaser yang juga mereka luncurkan, terdapat suara Caitlyn, Vi dan Jinx. Sehingga bisa dipastikan bahwa cerita di Piltover dan Zaun masih akan berlanjut.
Pada season berikutnya ini, mungkin kita akan melihat bagaimana Vi bergabung dengan Enforcer atau polisi di Piltover, Caitlyn yang mendapatkan senapan Hextech-nya, Viktor yang merubah seluruh tubuhnya menjadi mesin, hingga resolusi konflik antara warga Piltover dan Zaun.
Belum jelas kapan season 2 Arcane akan dirilis, namun agaknya fans bisa mengekspektasikan kehadirannya di akhir tahun 2022 atau 2023.
Sebagai penutup, saya ingin bagikan pendapat saya setelah menonton keseluruhan season pertama dari Arcane.
Seperti yang saya ungkapkan sebelumnya, saya sendiri hanya mengetahui semesta Runeterra lewat Wild Rift yang sejatinya masih jauh dari League of Legends. Namun saya tetap berhasil dibuat terpesona dengan berbagai hal yang disajikan Arcane lewat sembilan episode di season pertamanya ini; Karakter-karakter yang begitu engaging, adegan gelut penuh dengan efek-efek yang begitu memanjakan mata, dan tentu saja Caitlyn yang begitu wangy.
Satu hal yang menurut saya kurang adalah tidak ada momen-momen yang bikin saya tak bisa berkata-kata karena begitu kagumnya. Walau demikian, apresiasi setinggi-tingginya tetap patut diberikan kepada Riot Games dan Fortiche Studios karena berhasil meracik serial TV terbaik tahun ini, setidaknya bagi saya.
Buat kamu yang ingin menonton tapi takut kebingungan karena tidak memainkan game League of Legends atau spin-off nya, saya kira tidak hal tersebut tidak masalah karena Arcane ini disajikan tanpa ada keterkaitan langsung dengan gamenya, sehingga benar-benar murni menceritakan salah satu lorenya saja. Yang diuntungkan bila memainkan gamenya mungkin hanyalah mengetahui referensi-referensi yang ada dari gamenya.
Nah, buat kamu yang sudah menonton, kira-kira bagaimana menurutmu season pertama Arcane ini? Merasa terkesima atau justru mengecewakan? Yuk, langsung aja share pendapatmu di kolom komentar ya!
Baca juga informasi menarik lainnya terkait League of Legends atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com