Semakin maju perkembangan sebuah teknologi, maka semakin banyak pula cara yang bisa ambil oleh para kriminal siber untuk melancarkan aksinya. Contohnya tindakan kriminal ransomware yang kian hari kian marak terjadi.
Data di tahun 2023 silam perlihatkan kalau ada sekitar seribu kasus yang terjadi di seantero dunia dalam waktu setengah tahun saja. Angka tersebut sepertinya telah mengalami peningkatan di tahun ini.
Serangan Ransomware Meningkat Pesat di Tahun 2024
Berdasarkan informasi dari Symantec, serangan siber ransomware mengalami peningkatan yang pesat di tahun 2024. Perusahaan tersebut mencatat ada sekitar 1310 serangan yang terjadi di kuartal kedua 2024. Angka yang menunjukkan 36% lebih tinggi dibanding kuartal yang sama tahun lalu.
Angka ini hampir mendekati puncak tertinggi di tahun lalu yaitu kuartal ketiga 2023 dengan jumlah 1488 serangan yang terjadi. Peningkatan drastis ini berarti para penyerang sudah kembali aktif meskipun banyak diantara mereka yang sudah di-shut down.
Jumlah hacker yang masih memiliki skill dan talenta sepertinya masih tidak gentar dan mencari outlet lain untuk melancarkan aksi mereka meskipun operasi besar seperti Noberus sudah ditindak oleh badan hukum.
Indonesia juga Tidak Luput dari Serangan Siber
Jika kalian masih mengingat berita yang heboh beberapa waktu lalu, Indonesia juga sempat mengalami serangan siber yang cukup mengkhawatirkan. Pusat Data Nasional yang dimiliki oleh Kominfo mengalami serangan ransomware.
Akibatnya, data yang harusnya rahasia negara kemudian dijual secara bebas dan pelaku meminta tebusan yang tidak main-main. Meski ujungnya tidak berhasil dan pelaku mengaku mengembalikan datanya, tetap saja mengindikasikan kalau data telah dibobol dan kurangnya keamanan yang menyebabkan hal tersebut bisa kejadian.
Dapatkan informasi keren di Gamebrott terkait Tech atau artikel sejenis yang tidak kalah seru dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.