Sistem Ban Baru Dihadirkan Psyonix Untuk Rocket League

maxresdefault 1

Rocket League adalah salah satu game indie yang sukses dan banyak menarik perhatian orang sejak dirilis pada bulan Juli 2015 yang lalu. Jumlah pemain Rocket League terus berkembang dalam 2 tahun terakhir hingga bisa mencapai angka 32 juta pemain di seluruh dunia. Namun seperti yang kita tau, semakin besar sebuah komunitas, maka akan semakin banyak orang yang menyebalkan.

Setidaknya itulah yang mungkin dihadapi oleh developer Psyonix di game andalannya Rocket League, dalam beberapa waktu kebelakang, mereka merasa bahwa telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan dalam jumlah report yang mereka terima setiap minggunya. Hal ini pastinya membuat Psyonix khawatir, karena dapat membuat komunitas pemain Rocket League menjadi tidak sehat dan bisa berdampak langsung pada jumlah pemain mereka.

Report tersebut terbagi dalam dua bagian besar, yang pertama adalah report untuk beberapa abuse yang dilakukan beberapa pemain untuk mendapatkan kemenangan dan memantapkan posisi mereka untuk bisa mendapatkan Seasonal Reward bagi mereka dengan mudah. Nah, yang kedua adalah masalah klasik, yaitu in-game harassment, alias adu bacot di dalam game.

Setelah mempelajari lebih dalam lagi terhadap setiap reportnya, akhirnya Psyonix keluar dengan ide sistem ban baru yang akan diterapkan untuk Rocket League kedepannya, terlebih untuk masalah kedua, yaitu adu bacot di dalam game. Sistem ban ini akan bersifat otomatis dengan merespon report yang dikirimkan oleh pemain lain.

Saat pemain lain mengirimkan report untuk masalah tersebut, maka dengan otomatis, sistem dari Rocket League akan menganalisis apapun yang terjadi di dalam game tersebut. Jika sistem tersebut mendeteksi beberapa kata atau kalimat yang dianggap kurang layak untuk dibicarakan, maka pemain itu secara otomatis dapat terkena ban.

Sistem ini baru bisa mendeteksi sekitar 20an kata yang kurang layak dan pastinya jumlah itu akan terus dikembangkan oleh Psyonix untuk bisa membangun komunitas game yang lebih positif untuk game andalannya ini. Jadi para pemain Rocket League bisa dengan mudah mereport pemain yang berlaku kurang baik tersebut, dan tinggal menunggu sistem dari Rocket League bekerja.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Lama ban yang diberikan juga akan berskala, mulai dari 24 jam, 72 jam, satu minggu, dan juga mungkin selamanya untuk kata kasar. Namun untuk game abuse, nampaknya Psyonix akan memikirkan cara lain yang lebih efektif dan bisa memberikan efek jera. Untuk sekarang, mereka menahan reward untuk beberapa pemain yang diindikasikan melakukan abuse.

Namun menurut kabar yang beredar, banyak pemain yang mengaku jujur dalam bermain Rocket League di Season 4 ini, namun ternyata mereka masuk daftar pemain yang terindikasikan melakukan abuse dalam sistem di Overwatch. Kalau kalian juga mengalami hal demikian, kalian bisa melaporkannya langsung ke Support Team dari Rocket League via Email ataupun Twitter.

Tak lupa, pihak Psyonix selaku developer dari Rocket League juga berjanji untuk terus berusaha mengembangkan Rocket League menjadi game yang lebih baik lagi untuk kedepannya. Serta berharap agar seluruh pemain yang mengalami hal yang kurang mengenakan bisa langsung melaporkannya kepada tim yang berkenan agar mereka bisa menganalisis masalahmu, dan menyelesaikannya.

Kalau menurut kalian bagaimana langkah Psyonix kali ini untuk membuat komunitas pemain Rocket League semakin positif ? Apakah ini berlebihan ? Atau memang menjadi sebuah langkah yang patut ditiru developer-developer lain untuk membuat komunitas game lebih terkontrol dan mengurangi orang yang terpelatuk dan terpicu.

Yuk bahas di kolom komentar dibawah!

Exit mobile version