Dibandingkan dengan platform penjualan game-game digital yang lain, banyak hal yang sepertinya masih belum dipunyai oleh Epic Games Store (EGS) dalam memberi sebuah kualitas layanan fitur yang sepadan. Bahkan dalam segi keamanannya saja, banyak yang cukup mempertanyakan kapabilitas platform milik Tim Sweeney ini untuk bisa hadir dan menguasai pasar penjualan game-game PC lewat kebijakan eksklusivitasnya.
Contohnya melalui kabar yang baru-baru ini diinfokan CCN, mereka baru saja mendapati adanya satu kecacatan sistem kemanan akun EGS yang memungkinkanmu untuk bisa memainkan sejumlah game-game di sana tanpa perlu mempunyai atau membeli game tersebut. Bagaimana bisa ? Berikut penjelasan yang ingin disampaikan oleh Willian Worral selaku jurnalis CCN.
Pada umumnya, para user yang sudah masuk (log in) ke layanan Epic Games Store dapat memainkan game yang sudah mereka beli seperti layaknya launcher-launcher game pada umumnya. Namun ketika sudah log out, Worral mengklaim bahwa para user kabarnya masih tetap bisa memainkan game-game EGS yang sudah terinstall di perangkat komputer atau laptop mereka, bahkan ketika kamu log in dengan menggunakan akun lain.
Ya, meski berkesan seperti pengimplementasian offline mode ataupun family sharing yang lebih praktis dalam 1 hardware, agak aneh rasanya apabila EGS mau membiarkanmu untuk memainkan game yang pada dasarnya belum dimiliki oleh akunmu. Karena Steam saja masih tergolong rajin menginfokan bila kamu sama sekali tidak mempunyai atau memiliki hak dalam memainkan suatu game apabila kamu tidak berada dalam akun yang tepat.
Selain mengenai akun, ada pula yang melaporkan bila para user EGS bisa memainkan game yang sebelumnya sudah mereka kembalikan atau refund.
I refunded Borderlands 3 and uninstalled it from the Epic Games Store but found its install directory and its executable is still there and I can unfortunately continue to play Borderlands 3 even though it’s gone.
TALK ABOUT SICK DRM pic.twitter.com/nEtpke2Ckt
— Marty (@TimeCommando) September 16, 2019
Worrall pun lalu mengasumsikan bahwa konyolnya bentuk keamanan EGS tersebut nampak bersumber dari ketiadaan DRM di dalam store mereka. Begitu juga dengan sistem pengecekan lisensi game di tiap akun user yang sepertinya sama sekali tidak diimplementasikan.
Hingga kini, pihak Epic Games sendiri kabarnya masih belum membenahi bentuk exploit yang satu ini. Jika terus dibiarkan, pastinya akan ada banyak user yang ramai-ramai memanfaatkannya dengan membeli suatu game secara ‘patungan’ lewat akun dummy, lalu membagikannya ke banyak orang agar bisa diakses serta dimainkan kapan saja. Hal tersebut harus diakui cukup tergolong tidak etis untuk dilakukan, apalagi bila sengaja dimonetisasikan untuk kepentingan pribadi.
Credits to: CCN
Baca pula informasi lain terkait Epic Games Store, beserta dengan kabar-kabar menarik seputar dunia video game dari saya, Ido Limando.