Seperti biasa, DOTA2 akan terus mengupdate gamenya untuk menjadikan atmosfir permainannya menjadi semakin lebih baik. Terlebih untuk matchmaking yang belakangan ini dianggapo menjadi masalah yang sangat berarti, berbagai ketidakwajaran sering muncul saat para pemain bermain, terutama saat bermain MMR. Sehingga akhirnya Valve melakukan kebijakan yang bisa dibilang cukup aneh.
Mulai dari update terbaru yang sudah dirilis sekarang, Valve akan meminta nomor handphone-mu terlebih dahulu sebelum kamu dapat mencari match di DOTA 2. Setiap akun harus bisa memiliki nomor telfon tersendiri yang tidak sama satu sama lainnya. Hal ini dianggap efektif untuk mengurangi pemain yang memiliki banyak akun smurf yang sering meresahkan para pejuang MMR.
Sistem dari MMR juga sedikit berubah, dimana untuk solo queue kalian bisa memilih untuk tetap seperti sekarang, atau memilih untuk hanya dipertemukan dengan para pemain lain yang juga memilih solo queue. Karena selama ini sering mendapat protes bahwa pada solo queue, para pemain tak jarang bertemu dengan party queue yang pastinya memberikan ketidakadilan bagi para solo queuers.
Perubahan juga terjadi pada Party Ranked Match. Dimana bukan lagi besaran Party MMR kalian yang menjadi tolak ukur pencarian match, tetapi MMR terbesar kalian yang akan menjadi tolak ukur pencarian match. Jadi misalkan Solo MMR kamu lebih tinggi dari Party MMR, maka Solo MMR-mu lah yang akan menjadi tolak ukur pencarian match. Hal ini adalah keinginan Valve untuk bisa menyeimbangkan kemampuan individu para pemain, serta kemampuan untuk bekerjasama satu sama lainnya.
Para pemain yang terkena Low-Priority juga akan mengalami sedikit perubahan pada update ini, Bukan saja hanya akan mendapat jumlah match yang harus ditebus di Low Priority Queue, kalian juga akan mendapatkan duration-ban dari Ranked Match. Serta jika kalian melakukan intentional feeding, kalian juga mungkin akan terkena low priority.
Regional yang memiliki jumlah pemain ranked terbataspun mulai dihilangkan dan akan digabung dengan regional lain yang dianggap lebih luas dibanding regional tersebut. Regional seperti Afrika Selatan, India dan Dubai harus mencari pertandingan MMR di server yang lain. Mengingat banyak orang yang memanfaatkan sepinya server mereka untuk melakukan kecurangan.
Kedua hal ini diimplementasikan akibat kejadian beberapa saat lalu, dimana seorang pemain mendadak muncul di leaderboard MMR nomor 1, dengan MMR sebesar 10,000. Dia mengakui bahwa ia menggunakan bot di regional yang sepi pemain ranked dan melakukan secara terus menerus hingga mencapai MMR sebesar itu.
Jangan lupa update DOTA2-mu ya! Serta bawa ponselmu agar bisa memverifikasi nomormu dan bisa langsung bermain DOTA 2 kembali!