Smurfing di Overwatch 2 – Cheat menjadi masalah utama dalam pemeliharaan sebuah game multiplayer kompetitif yang berbasis esports. Banyak developer mengembangkan software anti-cheat mereka masing-masing atau menggunakan software third party yang bisa diajak kerja sama. Namun, sejauh ini smurfing adalah permasalahan gamers kompetitif yang belum ada obat mujarabnya hingga saat ini.
Hal Tersebut diakui oleh developer Overwatch 2 yang kini masih mencari solusi untuk penyakit gamers satu ini. Lantas, apa alasan Smurfing Overwatch 2 sangat sulit ditangani?
Smurfing di Overwatch 2 Lebih Sulit Diberantas Dibandingkan Cheater Menurut Developer
Bagi kamu yang belum tahu, Smurfing adalah kegiatan dimana player yang telah memiliki bermain cukup lama dalam game membuat akun game baru dengan tujuan untuk mendapatkan lawan yang lebih mudah alias melawan newbie. Smurfing biasanya lebih sering dilakukan pada game-game esports gratis.
Tidak hanya untuk mendapatkan lawan mudah, smurfing biasanya juga digunakan untuk menghapus masa lalu kelam kamu dengan winrate rendah saat kamu masih belum memahami penuh game yang dimainkan Meskipun terdengar sepele, namun Smurfing adalah salah satu penyebab utama kenapa sebuah game jarang dikunjungi oleh player-player baru yang belum mengetahui seluk beluk gamenya.
Kekalahan yang terus-menerus kerena di bully oleh player yang sudah punya pengalaman banyak membuat para newbie frustasi dan akhirnya tidak memainkan game itu tersebut.
Lewat wawancara langsung dari akun Twitch resmi Overwatch, Senior Software Engineer Morgan Maddren menyampaikan bahwa smurfing adalah masalah yang paling sulit ditangani, bahkan lebih sulit daripada cheat.
Mungkin kalian berpikir bahwa penyebab utamanya untuk saat ini adalah transisi Overwatch 2 yang kini sudah menjadi game free to play hingga sangat mudah untuk membuat akun baru bermodalkan email baru pula. Namun, Morgan mengungkapkan bahwa masalah ini tidak hanya sebatas gamenya yang sudah gratis dimainkan, karena smurfing sudah ada sejak game pertamanya yang masih berbayar.
Morgan menjelaskan, tidak seperti cheat yang sekarang bisa diatasi dengan menggunakan software anti-cheat, hingga saat ini belum ada software yang benar-benar bisa memerangi smurfing Overwatch 2. Apabila developer Overwatch 2 memberlakukan software serupa terhadap smurf, maka akan banyak player newbie dengan skill potensial yang terkena banned dengan alasan tak jelas. Tentunya itu akan membuat membentuk citra Overwatch 2 sebagai game yang tidak newbie friendly.
Tidak hanya masalah software engineering. Morgan juga kahwatir smurfing makin menjamur karena tren influencer Overwatch 2 yang kini tengah berlomba-lomba membuat konten unranked to Grand Master. Bagi kamu yang belum tahu, konten unranked to Grand Master adalah tren dimana seorang content creator Overwach membuat akun baru dan memanjat rank dari bawah hingga menuju rank tertinggi yaitu Grand Master dengan role spesifik atau hero tertentu. Konten-konten tersebut takutnya akan mempengaruhi para player untuk melakukan challange serupa.
Upaya Developer Overwatch 2 Dalam Memerangi Smurfing
Morgan menambahkan bahwa timnya sudah merancang sistem matchmaking khusus untuk quick play terutama newbie untuk menyaring para player smurf ini. Algoritma matchmaking ini dibagi atas tiga kategori, player baru, player lama yang baru saja kembali ke gamenya, dan tentu saja para smurf yang ingin mendomasi permainan.
Ketiga player ini akan dimasukkan ke matchmaking yang berbeda tiap match nya agar tidak bertemu dengan para smurf. Hal ini dilakukan karena event kolaborasi bersama One-Punch Man yang tentunya juga akan mendatangkan banyak player baru terutama dari fans anime tersebut.
Selain itu, pendaftaran nomor HP saat hendak membuat akun baru juga merupakan upaya untuk mengurangi aktivitas tersebut. Meskipun, sempat terjadi pro-kontra dikalangan gamers mengenai kebijakan ini.
Bagaimana? Apakah kamu punya cara sendiri untuk memberantas Smurfing Overwatch 2?
Baca berita terupdate dari Gamebrott terkait Overwatch 2 dan informasi gaming menarik lainnya dari saya Ananda Pratama . For any further collaboration, Contact me at author@gamebrott.com.
