Kesulitan dalam pengembangan sebuah game bukan hanya saat pembuatannya saja. Game juga memerlukan strategi promosi yang baik demi mendapat rekognisi dari para pemainnya. Masalahnya, keperluan promosi biasanya membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga dapat beresiko buruk apabila game mengalami kegagalan. Hal tersebut pun dikeluhkan oleh beberapa developer, terutama ditujukan ke perusahaan Sony yang kabarnya memerlukan biaya sebesar 365 juta rupiah agar game dapat terpampang di halaman PlayStation Store.
Melalui akun Twitternya, Ian Garner selaku pendiri dari publisher Neon Doctrine menyatakan keluh kesahnya dalam mempromosikan game di platform tertentu. Dirinya menjelaskan betapa sulitnya sebuah game untuk mendapatkan dukungan dari suatu platform. Bahkan untuk memberikan harga diskon juga memerlukan prosedur khusus yang rumit sehingga sangat beresiko menghambat promosi game.
Garner kemudian menjelaskan bahwa agar game dapat terpampang di halaman platform, developer perlu menjalani sejumlah tahap pengecekan yang rumit, kemudian menyertakan trailer game, menulis sebuah blog tentang gamenya dan menyertakan sejumlah media sosial. Namun, yang membuatnya geram adalah semua tahap tersebut dapat “diperlicin” dengan membayar biaya promosi sebesar $25,000 atau sekitar 365 juta rupiah ditambah dengan potongan pendapatan developer sebesar 30%.
Oh but don't worry. There is a way to guarantee you get featured! All you need to do is spend a VERY reasonable minimum of 25,000 USD to get featuring. Oh and then 30% of your subsequent earnings….
Bargain!
— Iain Garner (@NeonIain) June 30, 2021
Garner sendiri memang tidak memberikan informasi apapun mengenai platform yang ia singgung. Ia menyebutnya sebagai “Platform X” dan hanya memberi petunjuk bahwa platform yang dimaksud “tidak memiliki fitur Game Pass” (dapat diartikan bahwa platform yang dimaksud bukanlah dari Xbox). Namun, berdasarkan beberapa koneksi di situs Kotaku, dapat dipastikan bahwa platform yang dimaksud adalah milik Sony alias PlayStation Store.
Tentunya hal tersebut sangat merugikan bagi para pengembang game. Terutama para developer indie yang umumnya memiliki budget yang terbatas. Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari Sony. Namun, hal tersebut mungkin dapat menjadi peringatan untuk platform lainnya agar lebih mementingkan keperluan developer dengan mempermudah dalam mempromosikan gamenya.
Baca juga artikel-artikel lainnya terkait PlayStation Store serta berita terkini lainnya dari Lauda Ifram. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com