Source Code League of Legends – Serangan hacker mendadak merambah banyak perusahaan game. Nintendo, Capcom, CD Projekt Red, EA, Ubisoft dan yang terakhir kali Take-Two telah menjadi korban serang siber hingga source code game dicuri dan dimintai tebusan.
Semua studio tersebut menolak untuk membayar tebusan yang diminta, yang berakhir dengan source code dari game dibocorkan secara online. Tak banyak yang benar-benar terjadi setelah kasus tersebut, terkecuali dengan kasus bocornya GTA 6 yang masih dalam tahap awal produksi.
Source Code League of Legends Dicuri oleh Hacker
Kini giliran Riot Games, developer dari League of Legends yang menjadi korban serangan siber. Hal ini dikonfirmasi langsung oleh pihak perusahaan.
Sisi baiknya ialah tak ada data pengguna yang bocor dari serangan ini, tetapi kabar buruknya ialah Riot memastikan kalau source code dari League of Legends dan Teamfight Tactics, ditambah lagi dengan anti-cheat lama telah dicuri oleh peretas tersebut.
Sama seperti kasus yang dialami studio lainnya, Riot Games diminta membayar tebusan sejumlah uang agar code yang dicuri tidak disebarkan online. Namun mereka juga menolak untuk menuruti permintaan pencuri tersebut.
“Dalam satu minggu terakhir, analis kami mengkonfirmasi bahwa source code untuk League, [TFT], dan anti-cheat lama telah dicuri oleh peretas. Hari ini, kami menerima pesan tebusan. Singkat cerita, kami tidak akan membayarnya.”
Riot
Riot Games menjelaskan bahwa peristiwa ini dapat memicu munculnya beberapa program cheat baru di League of Legends mendatang, dan juga beberapa mode dan fitur yang masih eksperimental mungkin dapat bocor di dunia maya yang di mana tidak menjamin semua bocoran itu akan benar-benar terjadi.
Studio dibalik game MOBA tersebut mengakui kalau mereka lengah akan sistem keamanan mereka dan meyakinkan pemain kalau hal serupa tak terjadi lagi.
League of Legends dan TFT di SEA tak lagi diurus Garena
League of Legends dan TFT di pasar Asia Tenggara tak lagi dipegang ahli distribusinya oleh Garena. Kini kedua game tersebut telah kembali diurus oleh Riot Games.
Hal ini disambut meriah oleh penggemar League yang merasa game tertinggal jauh dari segi konten dan juga pelayanan ketika berada di tangan Garena.
Versi Garena sendiri diakui dipenuhi masalah teknis yang membuat banyak pemain meninggalkan game dan membuat komunitas League terkesan sepi di saat jumlah pemain global terus di angka tinggi.
Pemain yang sudah lama bermain versi Garena diberikan opsi untuk migrasi akun ke Riot Games. Peluncuran versi SEA di klien Riot ini juga diisi dengan event penyambutan pemain baru yang memberikan mereka akses hampir semua champion dari game ditambah dengan beberapa skin.
Baca pula informasi Gamebrott lainnya tentang League of Legends beserta dengan kabar-kabar menarik lainnya seputar dunia video game dari saya, Muhammad Maulana. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.