Microtransaction mungkin menjadi kata yang dapat mendeskripsikan industri video game di tahun 2017 ini. Beberapa publisher dan developer besar mengikuti sistem yang awalnya digunakan oleh game-game free-to-play ini ke game-game mereka. Bahkan untuk game AAA yang memiliki harga penuh sekalipun, baik game multiplayer maupun single player yang seharusnya tidak membutuhkannya. Di sisi lain, beberapa publisher lain berdiri bersebrangan dan bahkan menolak sistem ini untuk game-gamenya. Salah satu yang vokal menolak adalah publisher yang memang ahli dalam game single player seperti Final Fantasy dan Hitman, yaitu Square Enix.
Pernyataan menolak itu sendiri disampaikan oleh sang CEO, Yosuke Matsuda lewat wawancaranya dengan MCV bahwa perusahaannya tidak berencana untuk mengimplimentasikan microtransaction ke dalam game single player mereka. Ia bahkan mengatakan bahwa bagaimana game single player dibuat, isi konten yang dimiliki, dan besarnya usaha yang dikeluarkan tidak cocok dengan sistem microtransaction. Matsuda pun menjelaskan bahwa mereka (Square Enix) tetap berusaha memberikan konten-konten tambahan untuk game-game mereka. Konten tambahan paling umum dari mereka tentunya DLC untuk game-game single player mereka, Square Enix juga mencoba berkesperimen dengan komunitas mod seperti yang mereka lakukan untuk versi PC Final Fantasy XV.
Square Enix sendiri juga berusaha untuk meningkatkan game-game yang telah mereka miliki lewat komunitasnya. Mereka ingin para pemain dapat membagikan pengalaman bermain mereka satu sama lain. Dan Matsuda juga menjelaskan bahwa platform PC merupakan salah satu bagian penting dari perkembangan game-game mereka. Keaktifan komunitasnya di dunia maya, sekaligus para modder yang bahkan diharapkan oleh Square Enix dapat mengimprovisasi game-game mereka yang telah ada sekarang.
sumber: dsogaming