Statistika Ungkap 500 Brand Smartphone Cabut Selama 6 Tahun Terakhir

Brand Smartphone

Menurut kalian ada berapa jumlah brand smartphone yang ada di dunia? Apakah 20? 50? Kalau menurut tim di Counterpoint Research, untuk saat ini ada sekitar 250 brand gawai pintar di seluruh dunia.

Jumlah ini pun sebenarnya sudah jauh berkurang dari beberapa tahun lalu dimana belakangan ini brand ponsel pintar satu persatu alami gulung tikar atau diserap oleh perusahaan lain. Apa sebenarnya yang terjadi pada pasar smartphone dunia saat ini? Apakah trending penjualan smartphone sudah mulai menurun?

Sebanyak 500 Brand Smartphone Cabut dari Pasar Selama 6 Tahun Terakhir

Sisa 250 lebih brand gawai eksis saat ini

Menurut statistika yang dikemukakan oleh Counterpoint Research, jumlah brand aktif smartphone saat ini di tahun 2023 hanya tertinggal sekitar lebih kurang 250 brand. Padahal ketika 6 tahun lalu di tahun 2017, jumlah brand yang ada mencapai angka lebih dari 700 brand.

Memang kebanyakan dari brand tersebut merupakan brand lokal yang hanya dijual secara domestik suatu negara saja. Tapi, ganasnya persaingan market smartphone menjadikan brand tersebut tutup bisnis smartphone mereka secara perlahan dan menyisakan angka 250 seperti sekarang.

Alasan banyak brand tutup

Alasan yang diungkapkan oleh Counterpoint adalah dengan dewasanya basis pengguna, dipadukan dengan berbagai faktor lain seperti kualitas perangkat yang membaik, siklus penggantian perangkat bertambah lama, kemacetan pasokan suku cadang, serta transisi ke 4G ke 5G jadi alasan utamanya.

Tergerus Brand dengan Kapital Besar

Tergerus oleh mereka yang punya kapital besar

Brand lokal seperti ini memang tidak punya biaya R&D yang masif sehingga akan tertinggal secara teknologi maupun desain oleh brand besar seperti Apple, Samsung, dan sejenisnya. Mau tidak mau ketika produk sudah tidak lagi laku, terpaksa untuk gulung tikar.

Ditambah lagi dengan naiknya pamor brand China seperti Oppo, Vivo, dan Xiaomi menurut Counterpoint adalah salah satu alasan percepatan brand kecil ini tidak mampu lagi bersaing. Brand-brand China ini mampu produksi dalam kuantitas besar dan menjual dengan harga bersaing.

Alhasil, ketika diterjang dengan berbagai rintangan seperti pandemi COVID dan brand China yang agresif, serta rendahnya kapital untuk riset menjadi kunci kegagalan berbagai brand smartphone ini.


Dapatkan informasi keren di Gamebrott terkait Tech atau artikel sejenis yang tidak kalah seru dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Exit mobile version