Di region luar Indonesia, sementara Indonesia nyaris sentuh angka tersebut.
Jika membicarakan tentang toko digital video game, Steam tentu menjadi salah satu nama yang tak pernah absen. Toko milik Valve tersebut adalah salah satu yang pertama implementasikan digitalisasi dan distribusi video game sejak tahun 2003 setelah Battlenet pada tahun 1997.
Berbeda dengan Battlenet yang hanya menampung game buatan Blizzard, Steam menerima semua video game yang dikembangkan oleh kebanyakan developer. Mulai dari indie hingga perusahaan besar. Tak heran apabila koleksi video gamenya telah capai puluhan ribu. Kini, angka tersebut capai sekitar lebih dari 50,000.
Tentu saja ini adalah kombinasi dari nyaris semua gamenya di berbagai rating di beberapa region tertentu. Di Indonesia sendiri tanpa login dan memasukkan game nakal akan capai sekitar 48,000 judul. Sementara jika memasukkannya maka terdapat 49,995 judul. Ini belum termasuk beberapa game yang tak memberikan akses ke Indonesia.
Sementara di region lain jika dicek menggunakan VPN akan tercatat lebih dari 50,000 untuk kategori video game saja.
Angka perilisan video game semakin membanjiri toko milik Gaben tersebut sejak tahun 2014 dan 2018. Menurut SteamSpy, setiap tahun Steam bisa merilis kurang lebih 8,000 hingga 10,000 game.
Tentu saja 50,000 judul bukan angka pasti karena masih banyak game yang dicabut dan kemungkinan ditarik karena beberapa masalah lain yang mungkin masih masuk dalam pencarian.
Baca lebih lanjut tentang Steam atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.
For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: author@gamebrott.com