Steam Dituding Memonopoli Harga Game Digital, Resmi Diperkarakan ke Meja Hijau

Steam monopoli Harga

Platform Epic Games Store boleh saja tengah naik daun berkat aksi promosi game gratisnya yang sangatlah konsisten. Namun, mereka masih tetap belum mampu dalam menggeser kesuksesan Steam sebagai platform yang masih dianggap terdepan bagi banyak gamer-gamer PC.

Terlepas dari itu, ada satu cerita menarik yang disinyalir cukup melatarbelakangi kedigdayaan Steam tersebut. Pertama kali dilaporkan oleh pihak Hollywood Reporter, Valve selaku perusahaan yang membangun Steam baru saja digugat oleh sejumlah gamer di California. Alasannya, pihak penggugat menganggap Valve terlalu memonopoli nominal harga-harga game digital PC. Dimana harga-game dipaksakan harus SAMA ketika dipasarkan ke platform penjualan game-game digital PC lain seperti GOG, EGS, Microsoft Store, dan lain-lain.

Secara lebih lanjut, Valve mempunyai suatu klausul yang bernama “Most Favourite Nation” atau MFN. Klausul ini memaksa pihak developer harus memasang harga jual yang sama ketika memasarkan gamenya di platform PC digital lain.

Laporan gugatan tersebut kebetulan tengah diurus oleh pihak kejaksaan hukum di Ohio. Dalam laporan, dijelaskan bahwa Valve melalui Steam sebagai platform yang dominan, dianggap tidak mau mempertahankan dominasi dengan memberi harga yang bersaing. Lalu malah menyalahgunakan wewenangnya untuk membuat developer menyetujui klausul MFN demi menyulitkan platform lain untuk dapat bersaing dengan Steam.

Dari sana, isi gugatan juga menyebut bila kebijakan yang diterapkan oleh Valve ini telah menghalangi adanya sebuah inovasi. Karena kemampuan untuk menyediakan produk kepada konsumen dengan harga lebih rendah adalah salah satu cara agar perusahaan atau pendatang baru bisa mendapatkan pangsa pasar. Bila klausul MFN milik Steam tidak ada, maka platform-platform lain dapat bersaing dengan memberikan margin harga yang sama (atau lebih tinggi) kepada developer sekaligus juga menyediakan margin yang lebih rendah untuk konsumen.

Belum diketahui seperti apa lanjutan dari kasus ini nantinya mengingat Valve sendiri belum memberikan respon terkait gugatan tersebut. Sementara pihak pengadil masih menyelidiki berbagai pertimbangan yang menunjukan perusahaan milik Gaben itu terbukti bersalah atau tidak ?

Sumber: Hollywood Reporter


Baca pula informasi lain terkait Steam, beserta dengan kabar-kabar menarik seputar dunia video game dari saya, Ido Limando. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version