Menjadi hal yang lumrah kalau pada awal-awal perilisan sebuah konsol di Jepang, akan banyak antrian para gamer di jalanan dekat toko distributor untuk memperebutkan konsol baru tersebut. Memang, para gamer Jepang bisa dibilang cukup fanatik untuk mendapatkan konsol yang mereka inginkan. Tapi sudah hampir 4 bulan sejak perilisannya, antrian penjualan Nintendo Switch masih saja sangat panjang.
Tingkat pembelian di Jepang yang cukup tinggi, membuat banyak orang memperebutkan konsol anyar terbaru keluaran Nintendo ini. Pada sebuah acara penjualan Nintendo Switch kemarin, datang kurang lebih 3000 orang yang mengantri dan berharap untuk bisa membeli konsol idamannya tersebut. Padahal stok yang tersedia hanya ada 250 unit, dan akhirnya dilakukan pengundian.
Dari mereka yang mengantri, banyak dari mereka yang sudah datang dari sebelum toko tersebut buka, dan menyebabkan antrian yang sangat panjang di distrik kota Akihabara. Jumlah pengantri yang terus bertambah setiap menitnya diprediksi mencapai lebih dari 5,000 orang siang itu dan pastinya membuat si pemilik toko untuk melakukan pengundian.
Tak sedikit dari mereka yang merupakan satu keluarga dan mengantri bersama untuk memperbesar kemungkinan mereka mendapatkan konsol Nintendo Switch hari itu. Pastinya dalam undian, tak semunya bisa menang, dan banyak dari mereka yang harus pulang dengan tangan hampa dan harus menunggu periode penjualan selanjutnya lagi.
Walau sudah 4 bulan dirilis, tapi memang animo para gamer Jepang belum turun sama sekali untuk membeli Nintendo Switch. Bahkan tak sedikit dari mereka yang rela membayar lebih mahal ke reseller untuk konsol yang satu ini. Apalagi sekarang sudah mendekati perilisan banyak game baru untuk konsol Nintendo Switch yang pastinya membuat mereka makin tak sabar untuk membeli konsol tersebut.
Sebut saja, Splatoon 2 yang menjadi salah satu penarik perhatian utama para gamer Jepang untuk membeli Nintendo Switch. Kalau Nintendo belum bisa memberikan solusi terbaik bagi mereka, nampaknya akan menjadi suatu kerugian yang besar karena tidak bisa memenuhi kebutuhan pasarnya di negara asal sendiri. Bukan hanya dalam materi, tapi juga dalam citranya sebagai salah satu perusahaan game terbesar Jepang.
Ini baru cerita dari satu toko di Akihabara, tak jauh dari sana yaitu di sebuah toko di Osaka juga dipenuhi oleh antrian yang sangat panjang dan pastinya menarik perhatian banyak orang yang sedang melewati daerah dekat toko tersebut. Dimana ribuan orang harus beradu keberuntungan untuk bisa mendapatkan Nintendo Switch yang jumlahnya sangat terbatas.
Kalo kata anak ekonomi, Supply and Demandnya gak ketemu untuk Nintendo Switch ini, tapi Nintendo yang mengetahui hal ini berencana untuk meningkatkan jumlah produksi Nintendo Switch untuk periode penjualan mendatang. Animo masyarakat Jepang yang sangat tinggi ini memang mungkin diluar dugaan dari Nintendo.
Bagaimana ya kalau antrian ini ada di Indonesia ? Tapi nampaknya ini tak mungkin terjadi, karena di Indonesia cukup mudah untuk mendapatkan Nintendo Switch, walau harganya lebih mahal dari yang ada di Jepang sana.
.
.
.
.
.