Streamer Populer PUBG ini Di Ban dan Diberi Peringatan Karena Bertingkah Kurang Ajar

vbmjvgjv

PlayerUnknown’s Battlegrounds atau PUBG dan Twitch maupun Youtube streamer mungkin adalah kombinasi yang paling sering terlihat sejak semakin populernya game ini beberapa bulan lalu. Para streamer pun punya cara unik masing-masing untuk menggaet sebanyak mungkin penonton agar mereka ditonton atau bahkan didonasi. Dr. DisRespect adalah salah satunya yang menggunakan sebuah karakter unik sebagai ciri khasnya. Selalu bermain dengan menggunakan kacamata hitam serta dengan kumis tebal, Dr. DisRespect adalah sebuah karakter yang selalu menganggap situasi apapun dalam gamenya merupakan sebuah candaan dengan sikap kurang ajar. Namun candaan Dr. DisRespect pun melewati batasnya ketika secara sengaja membunuh salah satu rekan setimnya (friendly fire) ketika dalam pertempuran four-player match. Ia mengambil langkah tersebut karena motor yang ditemukan oleh timnya hanya bisa memuat 3 orang saja.

PUBG sendiri merupakan game yang ketat dalam hal masalah dengan sengaja membunuh rekan setimnya. Dan ketika ia dilaporkan dengan berbekal bukti rekaman ketika ia menembak pemain lain tersebut, Dr. DisRespect pun mendapatkan ban dari PUBG. Dan pasca kejadian ban tersebut drama antara Dr. DisRespect dan PUBG pun berlanjut ke Twitter. Karena akun resmi PUBG yang dikelola oleh sang pembuat sendiri Brendan Greene men-tweet dan memperingatkan para pemain lainnya untuk tidak melanggar peraturan dalam gamenya, tidak perduli siapapun itu. Poin tersebut tentunya mengarah ke Dr. DisRespect yang tentunya dianggap salah satu streamer yang populer dalam PUBG.

Tidak lama Dr. DisRespect lewat akun Twitternya pun membalas tweet dari Brendan tersebut dengan pernyataan bahwa ia akan terus melanggar peraturan kapanpun dimanapun. Sebetulnya bisa dimengerti bahwa yang berkata demikian adalah karakter dari Dr. DisRespect, yang tentunya  tidak bisa ia rusak mengingat karakter yang ia bawakan adalah seseorang dengan tabiat yang kurang ajar.

Brendan pun membalas perkataan Dr. DisRespect tersebut dengan perkataan bahwa di dalam rumahnya (PUBG), kamu (Dr. DisRespect) mengikuti aturan, atau kamu bisa keluar. Brendan sendiri mengakhiri tweetnya dengan emoticon <3 yang tentunya untuk menandakan bahwa ia masih mengingatkan dengan tidak terlalu serius. Mengingat Brendan paham semua yang dilakukan oleh Dr. DisRespect hanya untuk komedi dan bersenang-senang. Ban yang diterima Dr. DisRespect pun tidak permanen. Namun, semua berubah serius ketika Dr. DisRespect dengan karakter kurang ajarnya masih menjawab tweet tersebut dengan jawaban yang memang bisa dibilang keterlaluan.

Jawaban tidak menyenangkan dari Dr. DisRespect tersebut tidak dibalas oleh Brendan lewat akun PUBG , namun keesokan harinya Brendan Greene menjelaskan lebih lanjut lewat Twitlonger mengenai tweet yang dibuat oleh Dr. DisRespect yang secara kebetulan ternyata memang dialami secara nyata oleh sang pembuat ketika ia berada di kuliah. Kejadian yang dialami ketika ia berselisih paham dengan temannya itu berakhir dimana teman Brendan menendangnya di dada dan menyebabkan kepalanya menembus pintu kaca.

Entah apakah ini hanya kebetulan atau Dr. DisRespect memang mengetahui hal tersebut dan membuatnya sebagai olok-olok dan candaan terhadap Brendan. Namun yang pasti Brendan Greene menganggap serius apa yang dikatakan oleh Dr. DisRespect. Ia pun menegaskan bahwa ancaman kekerasan adalah sesuatu yang tidak seharusnya dibuat candaan. Meskipun hal tersebut hanya datang lewat tulisan, ada konsekuensi yang terjadi pada orang yang membacanya. Apalagi di jaman sekarang berkata kasar maupun kurang ajar kelihatannya dianggap ‘lumrah’ di dalam game maupun dunia maya lainnya. Terlepas hal tersebut merupakan candaan ataupun bukan.

Dr. DisRespect pun tidak memberikan tanggapan apa-apa ketika pernyataan dari Brendan tersebut diposting. Entah ada perdamaian atau permintaan maaf secara tertutup. Yang pasti nasihat yang diberikan oleh sang pembuat PUBG bisa sedikit kita pikirkan. Bahwa ketika bermain game online, sekeras, sesadis apapun game tersebut kamu tetap bermain dengan orang lain. Yang juga memiliki perasaan dan berbagai macam latar belakang. Sebuah cara yang cukup ironi untuk mengajarkan orang-orang untuk saling menghormati satu sama lain ketika gamenya sendiri adalah tentang saling membunuh satu sama lain.

sumber: waypoint

 

Exit mobile version