Studi Terbaru Tunjukkan Gamer ‘Zaman Now’ Tidak Lagi Dipandang Negatif

Boogie

Seorang gamer mungkin seringkali memiliki stereotip sebagai seseorang yang anti-sosial, gemuk, tidak punya tujuan hidup, tinggal di ruang bawah tanah milik orang tuanya sambil bermain video game setiap hari dan mungkin juga bau bawang. Namun, Alienware dan Dell baru-baru ini melakukan penelitian tentang gamer dan mendapatkan bahwa stereotip tersebut nampaknya tidak berlaku lagi untuk gamer ‘zaman now’.

 

Penelitian yang dilakukan melalui survey kepada 11 negara ini mendapati bahwa kebanyakan gamer sekarang justru bukan lagi remaja yang masih tinggal dengan orang tua, melainkan orang-orang dewasa yang sudah bekerja dan bahkan sudah memiliki keluarga. Selain itu, gamer zaman now juga memiliki pandangan yang lebih rasional terhadap isu-isu sensitif; seperti persoalan etnis, politik dan orientasi seksual.

Kemudian istilah-istilah seperti nerd atau geek yang mewakili gamer, penyuka komik dan film kini juga dipandang sebagai julukan yang positif. Aktivitas gaming juga sekarang dianggap sebagai sesuatu yang keren dan menyenangkan, dimana sekaligus meningkatkan kemampuan dalam memimpin, kemampuan dalam berpikir kritis, hingga kemampuan motorik seperti perhatian spasial dan hand-eye coordination.

Bertentangan dengan gamer yang seringkali digambarkan sebagai sosok yang (gemuk dan) pemalas, studi tersebut justru mendapati setidaknya 40% gamer suka melakukan aktivitas olahraga. Kemudian gamer yang dipadang sebagai penyindiri dan jarang bersosialisasi, hasil studi tersebut justru menunjukkan sebaliknya, bahkan rela mengorbankan waktu bermainnya untuk aktivitas sosial seperti nongkrong dan acara ulang tahun misalnya.

Kamu bisa lihat hasil penelitian tersebut yang dibuat dalam bentuk video dibawah ini;



Walau hal ini nampaknya belum begitu berlaku di Indonesia, temuan penelitian ini bisa menjadi kebanggaan sendiri bagi para gamer, karena bisa mematahkan stereotip negatif yang sudah ada sejak lama.

Industri video game tentu sudah berkembang sangat jauh dan kini lebih mudah diakses. Video game yang dulu terkesan ekslusif untuk golongan tertentu saja, kini semua orang dapat bermain video game; terlepas dari dia itu pria atau wanita maupun datang dari suatu etnis tertentu, video game kini menjadi aktivitas yang inklusif. Penelitian ini tentunya memberikan sedikit kesegaran bagi para gamer karena tidak selamanya video game dipandang buruk oleh masyarakat.

Exit mobile version