Berbenah adalah agenda utama yang saat ini sedang dilakukan oleh Microsoft. Demi bersaing langsung dengan Sony yang sudah terlalu piawai dalam memproduksi deretan game-game eksklusif yang berkualitas, mereka sendiri telah merekrut sejumlah studio-studio game indie potensial yang diharapkan mampu membantu Microsoft dalam menyusul ketertinggalan.
Keseriusan yang tengah ditunjukan Microsoft jelas menjadi sebuah pertanda menarik bagi para gamer seperti kita dalam menyaksikan suatu bentuk peta persaingan di dunia industri video game. Lewat banyaknya info pengakuisisian beserta dengan gencarnya merekrut banyak personel-personel penting di dalam tubuh mereka, Microsoft benar-benar ingin kembali menegaskan bahwa mereka masih belum nyerah, apalagi mau menundukkan diri di bawah kesuperioritasan Sony.
Menariknya, nama Microsoft Studios yang kerap menjadi identitas penting dalam memproduksikan banyak game asli milik mereka, kini tidak akan lagi terdengar di tahun 2019 mendatang. Bukan dikarenakan bahwa studio Microsoft sudah berhenti beroperasi, justru sebaliknya, mereka malah mengubah nama citranya sebagai Xbox Game Studios.
News from @mattbooty: Microsoft Studios is now Xbox Game Studios. https://t.co/eha2RWfsAz pic.twitter.com/gFkH37tHxU
— Xbox (@Xbox) February 5, 2019
Dilansir dari sebuah livestream yang baru-baru ini diadakan oleh pihak Microsoft, Matt Booty selaku kepala studio Microsoft mengumumkan bila mereka telah merebranding nama Microsoft Studios menjadi Xbox Game Studios.
Seperti layaknya publisher, keberadaan Xbox Game Studios masih akan tetap mengakomodir dan memayungi seluruh studio-studio game yang telah dipunyai oleh Microsoft, seperti 343 Industries, The Coalition, Compulsion Games, inXile Entertainment, Minecraft, Ninja Theory, Obsidian Entertainment, Playground Games, Rare, Turn 10 Studios, Unlead Labs, hingga The Initiative yang notabenenya merupakan studio asli bentukan mereka.
Perubahan nama tersebut merupakan wujud dari upaya Microsoft dalam mengepakkan sayap di dunia industri video game secara lebih luas. Berbeda dengan Sony yang sangat konsisten untuk menjual eksklusivitas di dalamnya, Microsoft sendiri justru merasa bahwa nama Xbox sudah selayaknya berevolusi untuk tidak lagi terbatas pada suatu stigma tentang platform konsol semata.
Ya, hal itu bisa kamu lihat bahwa di tahun kemarin, banyak game-game first party mereka yang dirilis tidak hanya di konsol Xbox One saja, melainkan juga di PC lewat platform Windows Store. Sekarang, PC dan konsol sudah bukan lagi merupakan satu-satunya fokus perhatian Xbox Game Studios dalam menjalankan praktek bisnisnya. Mempromosikan wadah dan fitur cross-platform antar PC, konsol, dan mobile, justru akan menjadi siasat utama mereka dalam memerangi pesona keeksklusifan yang selama ini dikenal lebih melekat untuk pihak Sony.
Baca pula informasi lain terkait Microsoft, beserta dengan cerita-cerita menarik seputar dunia video game dari saya, Ido Limando.