Studio Pengembang Dead Rising “PHK” Massal 50 Orang Karyawannya

dhnrcng19264wshskq6z

Sebuah kabar tak mengenakkan kali ini datang dari Capcom Vancouver, sebuah studio yang saat ini mengemban tugas untuk melanjutkan warisan Capcom pusat dalam mengembangkan franchise Dead Rising. Demi melakukan restrukturisasi perusahaan, Capcom Vancouver akhirnya terpaksa harus memberhentikan karyawannya sebanyak 50 orang dari sekitar 250 orang yang sudah mereka pekerjakan. Info mengejutkan ini ternyata didapat dari Kotaku lewat orang dalam yang sudah lama mengenal perusahaan Capcom Vancouver.

Melalui orang dalam yang identitasnya dirahasiakan tersebut, Kotaku juga menginfokan bahwa pemberhentian kerja yang dilakukan Capcom Vancouver ini bertepatan dengan dibatalkannya sebuah proyek game tanpa judul yang belum sempat mereka umumkan kepada media. Hal ini akhirnya dikonfirmasi pula oleh perwakilan Capcom sendiri, mereka menkonfirmasi bahwa pemberhentian sejumlah karyawan di Vancouver ini sebagai bentuk peninjauan ulang secara berkala terhadap proyek-proyek yang akan mereka kerjakan di kemudian hari.

Dalam klarifikasinya, pihak Capcom Vancouver berjanji untuk tetap berkarya dalam mengembangkan game-game yang akan mereka buat, khususnya dalam pengembangan game mobile Puzzle Fighter yang sudah mereka rilis sejak November lalu, dan franchise Dead Rising yang berusaha untuk masih tetap mereka lestarikan kedepannya. Lalu tak ketinggalan Jeffery Simpson, salah satu mantan karyawan Capcom Vancouver yang menjabat sebagai Community Manager juga secara tak langsung semakin memperkuat isu tersebut dengan memposting sebuah cuitan tentang pesan dan kesan terakhirnya selama bekerja di sana melalui akun twitter pribadinya.

https://twitter.com/JefferySimpson/status/960612144461918208

Bisa diasumsikan bahwa ini sepertnya merupakan efek kegagalan Capcom Vancouver dalam mengembangkan game Dead Rising terbaru mereka, yaitu Dead Rising 4. Seperti yang kita ketahui bila Dead Rising 4 pada saat perilisannya mendapat review yang tidak terlalu bagus dari para kumpulan media-media game kawakan, dan kabarnya semakin diperparah dengan penjualan gamenya yang tergolong mengecewakan.

Sumber: Kotaku, Games Industry, dan Gamespot

Exit mobile version