Saat ini ada berbagai metode untuk menghasilkan uang dari game. Mulai dari menjadi developer game, bergabung dengan tim esport ataupun menjalani peran sebagai seorang streamer. Hal tersebut membuat orang-orang semakin tertarik dengan industri game. Belum lagi dengan meningkatnya penggunaan internet oleh masyarakat luas yang juga mendorong perkembangan industri game, apalagi melalui keberadaan game online.
Dilansir dari Gamerant, ada satu survei penting membuktikan bahwa banyak gamer mengingini item di dalam game bisa bernilai seperti layaknya uang nyata. Vorhaus Advisors, sebuah lembaga penelitan dan konsultan media baru-baru ini mengumumkan sebuah survei menarik. Mereka mengadakan survei terkait item virtual di game kepada 2268 gamer sebagai konsumen item game atau item virtual dalam game.
Hasilnya survei tersebut menunjukkan bahwa 63 persen gamer memberikan tanggapan akan menghabiskan lebih banyak uang untuk item virtual dalam game, jika item tersebut memiliki nilai uang yang nyata. Dimana 64 persen mengatakan mereka akan lebih sering bermain jika hal tersebut benar-benar terjadi.
Hasil lain menunjukkan bila 32 persen gamer yang disurvei prihatin dengan harga item virtual yang sangat mahal, 6 persen prihatin dengan item virtual yang memberikan keuntungan yang tak adil. Sedangkan 4 persen sisanya lebih prihatin dengan adanya fenomena kecanduan untuk membeli hal tersebut.
Berdasarkan survei berikut, Vorhaus Advisors percaya bahwa mengubah barang virtual menjadi “aset virtual” akan menghasilkan lebih banyak pendapatan bagi developer dalam membuka adanya pasar baru untuk membeli dan menjual aset virtual. Vorhaus Advisors yakin industri game perlu teknologi baru untuk menerapkan pasar item virtual yang aman agar hal tersebut dapat terwujud.
Namun, hal itu pun juga pastinya tak luput dari adanya pandangan negatif. Sebagaimana yang diterapkan oleh EA dalam beberapa gamenya, terdapat beberapa item virtual yang dapat diperdagangkan. Hal tersebut memicu kontroversi karena EA dianggap melakukan sistem yang mirip judi dan ditentang oleh beberapa lembaga pemerintahan.
Sehingga survei di atas memang memberikan gambaran tentang besarnya peluang bagi developer untuk mengembangkan sistem item di game yang dapat bernilai nyata. Bila mau menerapkan hal tersebut, para developer pun tetap harus berbagai memperhatikan aturan yang ada. Terutama dalam menyeimbangkannya dengan kepentingan dari sisi hak pemain sebagai konsumen.
Baca juga artikel artikel lainnya di Gamebrott atau artikel video game menarik lain dari Aru Akasa