Seperti sudah tak asing bahwa pengembangan game memang memiliki tahap yang cukup rumit. Berbeda dengan media lainnya seperti film, musik maupun serial TV, pengembangan game memang memerlukan waktu proses yang lebih lama, terlebih game-game keluaran terbaru yang tentunya juga harus menyesuaikan dengan standar saat ini.
Kerumitan tersebut juga membuat banyak game yang terpaksa harus memasuki masa development hell, dimana suatu projek terhambat dalam tahap pengembangan dalam waktu yang lama karena adanya suatu masalah tertentu. Sayangnya, hal tersebut sepertinya menimpa pengembangan game terbaru karya Ken Levine yang dikenal sebagai kreator dari seri BioShock. Dimana studio miliknya hingga kini masih belum merilis satu game pun meskipun sudah berdiri selama 8 tahun lamanya.
Menurut artikel Bloomberg, studio bernama Ghost Story Studios tersebut sudah mulai ditinggalkan oleh sejumlah petinggi dan beberapa karyawannya. Berdasarkan laporan, hal tersebut dikarenakan sikap Ken Levine yang dianggap kurang sigap dalam hal kepemimpinan dan manajemen. Akibatnya, banyak rekan kerja dan para karyawannya terpaksa meninggalkan studio lantaran suasana kerja yang kurang baik.
Ghost Story Studios sendiri didirikan oleh sang kreator Bioshock yakni Ken Levine sebagai pengganti Irrational Games di tahun 2014. Setelah studio dibentuk, Levine menjanjikan bahwa studio akan merilis game single player dengan konsep yang fokus ke narasi cerita dan siap rilis di tahun 2017. Studio tersebut juga dinaungi oleh Take-Two Interactive yang dikenal sebagai induk dari Rockstar Games, 2K Games dan sejumlah studio populer lainnya.
Rencananya, game yang dikembangkan akan menganut konsep yang dijuluki “narative Lego”, dimana game memiliki jalan cerita yang berbeda setiap kali dimainkan. Jadi, setiap playthrough memiliki narasinya tersendiri sehingga setiap pemain akan memiliki pengalaman bermain yang unik.
Setelah studio didirikan, Ken Levine juga sempat mengurangi beberapa karyawannya dengan tujuan mengurangi tingkat stress dan tekanan akibat terlalu gaduh. Menurut salah satu mantan petinggi studio yaitu Mike Snight, dirinya sempat memiliki perbedaan pendapat dengan Ken Levine mengenai konsep game. Hal tersebut pun membuatnya undur diri dari studio bersamaan dengan separuh petinggi studio lainnya.
Salah satu dari petinggi yang undur diri tersebut juga sempat menyatakan bahwa keputusan Ken Levine untuk mengurangi karyawannya membuat game menjadi sulit dikembangkan. Terlebih dengan konsep yang terlalu ambisius namun dengan jumlah pekerja yang relatif sedikit membuat game hampir mustahil untuk diselesaikan.
Saat ini, studio dilaporkan hanya memiliki karyawan sebanyak 32 orang saja. Tentunya, hal tersebut cukup sulit untuk mengembangkan sebuah game berskala AAA. Terlebih dengan sederetan karya-karya Ken Levine terdahulu seperti seri BioShock, System Shock, Thief yang memang sering kali dinobatkan sebagai game yang cukup sukses dan dikerjakan oleh ratusan orang.
Mudah-mudahan saja, dengan adanya kabar ini dapat menjadi pukulan bagi studio maupun Ken Levine untuk dapat membenahi berbagai permasalahannya. Sehingga diharapkan studio dapat kembali aktif mengembangkan game dengan hasil yang sukses dan sesuai dengan ekspektasi layaknya seri BioShock dan game unik lainnya karya Ken Levine.
Baca juga artikel-artikel serta berita terkini lainnya dari Lauda Ifram. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com