Fortnite menjadi salah satu game paling populer di dunia sejak dirilis empat tahun lalu, terlepas dari fakta bahwa game itu tidak mendapat dukungan penuh dari salah satu game dengan populasi terpadat di dunia – Cina. Kurangnya dukungan dan popularitas Fortnite di Negeri Tirai Bambu dikarenakan perbedaan yang sangat signifikan dibanding Fortnite versi negara-negara lain.
Alhasil, Epic Games selaku developer tidak bisa memonetisasi Fortnite dengan cara yang sama seperti negara lain karena kebijakan tertentu di Cina. Kini, “masa hidup” game battle-royale itu akan segera usai karena pada 15 November 2021 mendatang, server Fortnite versi Cina akan resmi dimatikan. Sebelumnya, Epic Games juga menutup pendaftaran akun baru untuk Fortnite versi Cina per 1 November 2021.
Fortnite sendiri bisa dimainkan secara gratis alias free-to-play dan mendapat pemasukan via microtransaction yang mana itu dilarang oleh pemerintah Cina. Selain fakta bahwa microtransaction tidak diperbolehkan, beberapa skin juga mendapatkan sensor yang pada akhirnya membuat skin Fortnite versi Cina tampak berbeda dibanding versi negara lain atau internasional.
Fortnite pertama kali mendapat “penolakan” di Cina ketika sepenuhnya dilarang pada 2018. Alasannya tetap sama yaitu Fortnite bertentang dengan undang-undang sensor yang berlaku. Tidak hanya itu, ketika akhirnya diperbolehkan, Fortnite versi Cina juga dibuat berbeda terutama untuk aspek pemenang. Contoh, jika pemain bisa bertahan selama lebih dari 20 menit, maka mereka akan dinobatkan sebagai pemenang. Alhasil, esensi “last-man standing” yang jadi nilai jual utama Fortnite seakan sia-sia karena bisa ada lebih dari satu pemain atau tim yang jadi pemenang di tiap match-nya.
Fortnite saat ini tersedia untuk dimainkan di PS4, PS5, Xbox One, Xbox Series X/S, Nintendo Switch dan juga PC.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Fortnite atau artikel lainnya dari Arif Gunawan. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com