Susul Twitter, Akhirnya TweetDeck Ganti Nama Menjadi XPro

Tweetdeck Ganti Nama

Setelah sebelumnya Elon Musk ganti nama media sosial Twitter menjadi X, tampaknya kini merupakan giliran dari TweetDeck ganti nama dengan unsur X. Entah apa yang mendasarinya, namun tampaknya akan terdapat beberapa perubahan yang patut untuk kita kupas bersama, tentu selain penamaan ulangnya.

TweetDeck Ganti Nama Menjadi XPro

Implementasinya dalam kehidupan sehari-hari

Buat kalian para FOMO dan para aktivis media sosial, kehadiran dari TweetDeck adalah satu kesatuan yang dibutuhkan untuk memantau apa saja yang tengah trending. Ikuti jejak penamaan Twitter, kini TweetDeck ganti nama dengan ditambahkan unsur X pada namanya.

Tampaknya upaya dari Elon Musk untuk merombak total Twitter yang kini berubah namanya jadi X adalah awal langkah yang ambisius untuk menjadikan platform media sosial tersebut menjadi yang terbaik dan terbanyak digunakan. Hal tersebut dibenarkan lalui cuitan Elon yang dapat kalian lihat di bawah ini:

Cuitan Elon Musk terkait berubahnya nama TweetDeck

Tidak hanya media sosialnya saja, kini TweetDeck juga diganti namanya untuk menegaskan semua yang diurus oleh Elon Musk harus memiliki penamaan X. Melihat tampilan pada situs resminya, tampak jelas penamaan dari TweetDeck kini memang berubah menjadi XPro.

Kami merasa alasan terkuat diubahnya penamaannya menjadi XPro ini tidak lain dan tidak bukan untuk membuat penamaannya sama saja, dengan unsur X di dalamnya, dan masih dengan fitur yang sama.

Harus Memiliki Centang Biru untuk Gunakannya

Harus memiliki centang biru atau verified untuk dapat gunakannya?

Penambahan biaya untuk mengakses sebuah fitur yang sebelumnya digratiskan sebenarnya bisa dilakukan bila XPro menawarkan bermacam fitur yang tak kalah menarik, untuk keperluan analisa pasar contohnya.

Sayangnya, TweetDeck ganti nama menjadi XPro tersebut dikabarkan akan mewajibkan kita harus memiliki centang biru atau verified untuk dapat gunakannya. Alhasil, fitur ini akan membatasi siapa-siapa saja yang dapat gunakannya, kecuali kamu benar-benar membutuhkannya dan membayar sejumlah premium.

Namun, masih belum jelas apakah memang ke depannya kita diharuskan untuk membeli centang biru, karena sebenarnya ini merupakan fitur mendasar untuk kumpulkan informasi saja, bukan?


Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Tech atau artikel lainnya dari Bima. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

Exit mobile version