Doom Guy atau yang sering juga disebut sebagai ‘Doom Slayer’ sekarang ini, merupakan salah satu karakter video game paling macho yang pernah ada. Karakternya yang bicara sedikit aksi banyak, terus diiringi oleh musik metal, dan kekerasan yang dilakukannya begitu sadis, membuat sang karakter berpakaian baja hijau ini favorit banyak gamer. Namun bagaimana jika Doom Slayer dibuat menjadi perempuan?
Pertanyaan tersebut sempat muncul di kepala sutradara Doom Eternal, Hugo Martin. Lewat komentarnya saat livestream di channel resmi Bethesda, Martin menjelaskan bahwa ia awalnya ingin Doom Eternal miliki berbagai varian Doom Slayer, tak hanya sekedar skin, tetapi benar-benar versi dari karakter yang sama dengan beberapa aksi yang berbeda.
“Saya pernah memikirkan itu sebenarnya. Kayaknya memang pernah, dan saya ingin membuatnya letal. Saya rasa akan sangat menarik untuk melihat apa pengaruhnya pada glory kill, senjata apa yang ia bawa, cara bertarungnya – yang pasti ialah aksi agresif, tetapi dengan tipe yang berbeda. Saya benar-benar ingin untuk membuatnya punya pengaruh pada gameplay yang benar-benar bermakna. Saya sudah pernah memikirkan hal itu begitu dalam,” jelas Martin selama livestream.
Dia tak hanya membataskan idenya tersebut pada Doom Slayer wanita, tetapi juga berbagai versi lain dari Doom Slayer seperti Slayer abad pertengahan dan berbagai ide lainnya. Ia ingin tiap versi Slayer tersebut miliki karakteristik dan gaya bertarungnya masing-masing yang membedakannya dengan default Doom slayer.
Pada akhirnya, ide tersebut tidak terealisasi dan tampaknya takkan dilakukan pada seri-seri selanjutnya. Tak ada maksud woke dari Martin dalam menyampaikan idenya tersebut. Ia hanya merasa kalau akan keren untuk melihat berbagai macam Slayer dari alam semesta, latar dan background yang berbeda-beda tetapi dengan tujuan yang sama: Menghabisi makhluk neraka.