Game bajakan memang menjadi persoalan tersendiri dalam industri video game hingga saat ini, dan tidak bisa dipungkiri bahwa uang menjadi salah satu motivasi terkuat seseorang untuk membajak sebuah game atau tidak. Sejatinya game bajakan bisa didapatkan dan diunduh secara gratis, namun bagaimana jika ada seseorang yang mencari keuntungan dari menjual game bajakan tersebut?
Dilansir dari ResetEra dan Reddit (via Rock Paper Shotgun), beberapa user dari kedua forum tersebut mengaku menjumpai beberapa game yang dijual secara murah di Amazon. Sedikit curiga, salah satu user mencoba membeli game dari seller tersebut, yaitu game indie Frostpunk dan Surviving Mars, dengan masing-masing harga game yang tidak lebih dari $4 atau sekitar Rp 60.000. Dirinya kemudian mendapati sebuah instalasi game yang sudah dimodifikasi dari situs penjual game GOG.
Seseorang mengambil instalasi versi GOG dari game tersebut dan direpack dengan instalasi milik mereka sendiri, kemudian ditandai dan dirilis oleh Ace Media Group LLC, lalu dijual di Amazon.
Instalasinya bisa dibilang cukup meyakinkan, namun uninstallernya justru tidak bekerja. Mereka meninggalkan metadata files milik GOG.
Hingga saat ini diketahui bahwa game Frostpunk dan Surviving Mars bajakan yang berada dalam Amazon sudah tidak bisa dibeli lagi. Belum ada jawaban resmi dari pihak Amazon, namun mungkin saja ada orang dalam yang mengetahui hal tersebut dan segera melakukan tindakan sementara.
Namun tentu saja sebagai salah satu situs online shop terbesar yang sudah mendunia, hal ini dapat merusak reputasi Amazon, karena telah membiarkan seseorang menjual barang ilegal yang berarti juga sudah melanggar hukum dan undang-undang mengenai hak cipta.
Namun nampaknya hal ini bukan pertama kalinya terjadi dan tidak hanya terjadi pada kategori video game saja, beberapa barang KW yang tidak resmi juga sering bermunculan di Amazon layaknya online shop yang bisa kita temui di Indonesia.
Terlepas dari itu semua, pembajakan dalam produk apapun sesungguhnya tidak dapat dibenarkan, karena secara tidak langsung hal tersebut merusak ekosistem industri yang akan berdampak pada berbagai pihak. Penulis berharap, sebagai gamer kita bisa lebih bijaksana dalam menanggapi hal yang menjadi salah satu persoalan utama dalam industri video game ini.