Tak Hanya Komputer, Ternyata Kamera DSLR Bisa Saja Terkena “Ransomware”

dslr ransomware

Malware merupakan salah satu masalah terbesar yang kerap kali ditemui pengguna komputer di seluruh dunia. Secara harfiah, definisi malware sendiri merupakan istilah umum yang merujuk pada perangkat lunak komputer yang berbahaya. Namun tahukah kalian ternyata malware tidak hanya menyerang perangkat seperti komputer saja, bahkan baru-baru ini sebuah lembaga yang cukup ahli di bidang tersebut melakukan riset dan hasilnya menemukan bahwa perangkat seperti kamera DSLR pun bisa diserang malware layaknya komputer.

Riset yang dilakukan oleh Check Point Research menemukan bahwa hasil riset yang telah dilakukannya memperlihatkan bahwa sebuah kamera DSLR dapat diserang Ransomware (sejenis dari malware namun dapat mengambil alih fungsi maupun seluruh data dari suatu komputer). Check Point Resaearch sendiri merupakan lembaga riset yang bergerak di bidang keamanan digital. Dilansir dari Engadget, menurut Check Point Researcher memperhatikan bahwa Pictures Transfer Protocol (PTP) atau istilah mudahnya transfer foto dari file ke komputer jika tidak dilakukan autentifikasi baik menggunakan kabel maupun dalam mode wireless sangat rentan dengan serangan malware. Bahkan mereka juga mampu mengungkapkan kelemahan dari kamera Canon EOS 80D dengan firmware bawaan yang telah diretas oleh Magic Lantern, penyedia aplikasi open-source yang memungkinkan pengguna kamera Canon EOS untuk menikmati fitur yang lebih banyak.


Lebih lanjut mengenai riset yang dilakukan Check Point Research memperlihatkan sebuah video dengan durasi yang cukup pendek. Dalam video tersebut dilakukan demo bagaimana jika sebuah kamera DSLR terhubung dengan laptop dengan jaringan wireless melalui wi-fi, laptop tersebut memang dalam skenario untuk memberikan serangan terhadap kamera. Skenarionya adalah laptop melakukan eksploit atau penyerangan terhadap kamera seolah-olah mengirimkan file terhadap kamera. Setelah itu kamera membaca dan menerima bahwa file tersebut dan disimpan di SD Card. Setelah proses pengiriman file selesai alhasil kamera terkena ransomeware sama seperti halnya di komputer, semua data berupa foto-foto maupun video yang tersimpan di SD card di enkripsi yang menyebabkan tidak bisa diakses lagi. Jika ingin data tersebut kembali pengguna harus menghubungi pihak penyerang dan biasanya harus membayarkan uang bernilai tertentu untuk menebusnya. Penyerangan ransomware terhadap kamera DSLR dirasa sasaran “empuk” mengingat di dalam kamera terdapat foto-foto yang penting bagi penggunanya, sehingga untuk meminta tebusan untuk mengembalikan data-data yang diserang kemungkinannya cukup besar.

Dari riset tersebut ternyata membuktikan bahwa ternyata bukan hanya komputer saja yang bisa diserang malware seperti keganasan ransomware. Bahkan kamera yang notabene jarang atau mungkin kita anggap tidak selalu terhubung dengan internet bisa mengalami kejadian yang mengenaskan tersebut. Yang bisa kita lakukan saat ini adalah berhati-hati dengan perangkat apapun dan dimanapun kita menyimpan data, karena kita tidak tahu kapan peretas bisa menyerang melalui berbagai celah yang kemungkinan kita tidak ketahui. Salah satu langkah yang cukup aman adalah mencetak foto-foto yang ada di media penyimpanan sehingga kita masih memiliki salinan berupa fisik jika skenario terburuknya menimpa kamera DSLR kesayangan kita.

 

Sumber: Engadget


Mau baca artikel seputar teknologi hingga informasi menarik lainnya segera kunjungi tulisan dari Happy

Exit mobile version