Sempat dinobatkan menjadi Perusahaan Terburuk di Amerika kelihatannya membuat EA tersadar dan ingin mengubah stigma tersebut di masyarakat. Mulai mendengarkan apa yang komunitas mereka inginkan terhadap gamenya, memperlakukan studio-studio yang bekerja di bawah mereka dengan lebih baik. Dan bahkan, dalam wawancara terhadap Laura Miele, executive vice president dari EA mengatakan bahwa strategi bisnis mereka kini telah berubah.
Dalam wawancaranya dengan MCV UK, Miele menjelaskan bahwa tujuan bisnis dari EA kini bukanlah keuntungan, namun kepuasan para pemain yang mereka hitung lewat NPS atau Net Promoter Score. Sistem penilaian NPS sendiri adalah perhitungan yang melacak bagiamana tingkat kesukaan seseorang dalam merekomendasikan sebuah produk atau jasa. Semakin baik review yang didapat, semakin banyak juga orang yang merekomendasikannya. Hal inilah yang kini menjadi parameter kesuksesan dari game yang dikeluarkan EA sekarang.
Perubahan ini sendiri terjadi dikarenakan model bisnis dari game-game EA yang mulai bergeser ke online service atau live service. Sehingga kini keberhasilan dari game yang dikeluarkan EA tergantung dari apa yang dirasakan oleh para gamer terhadap game tersebut. Dan apa yang gamer rasakan terhadap EA sendiri. Lebih lanjut EA pun kini tidak lagi melihat keberhasilan dari sebarapa banyak kopi game tersebut terjual atau seberapa banyak uang yang masuk, namun dari jumlah pemain aktif dan keterlibatan pemain dalam game-game mereka.
Terlihat bagus dalam teorinya, dimana akhirnya EA sadar dan mengutamakan kepuasan para gamer ketimbang meraup sebanyak-banyaknya uang mereka. Dan mereka pun membuktikan rencana mereka dengan Battlefield 1 yang mampu mencapai jumlah 21 juta pemain. Tentunya dengan strategi baru ini EA akan memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada para pemainnya, dan semoga juga terjadi di semua game mereka yang akan datang.
sumber: vg247