Sebuah celah keamanan baru-baru ini kembali ditemukan pada sistem operasi Windows 10. Sistem operasi buatan Microsoft ini terdapat sebuah celah keamanan yang sangat berbahaya. Celah keamanan ini memungkinkan peretas bisa menyadap percakapan pengguna walaupun sudah yakin jika itu aman.
Informasi ini pertama kali diumumkan oleh National Security Agency(NSA), yaitu agen atau badan lembaga yang berfungsi untuk menyelidiki dan mengumpulkan data serta mengamankan data milik pemerintah Amerika dari negara lain.
Mereka mengumumkan hasil temuanya tersebut melalui akun twitter milik badan lembaga tersebut. Dalam pengumumanya tersebut, mereka juga melampirkan sebuah surat yang berisi tentang temuan mereka tentang celah keamanan tersebut.
This #PatchTuesday you are strongly encouraged to implement the recently released CVE-2020-0601 patch immediately. https://t.co/czVrSdMwCR pic.twitter.com/log6OU93cV
— NSA/CSS (@NSAGov) January 14, 2020
Mengetahui adanya celah keamanan tersebut, Microsoft kemudian langsung membuat dan merilis penambal dari celah keamanan tersebut. Microsoft juga memberikan sebuah apresiasi kepada NSA telah menemukan celah keamanan tersebut.
Microsoft juga mengatakan jika, para korban tak akan sadar jika file yang mereka unduh atau gunakan itu berbahaya. Karena celah keamanan ini mampu memperdaya korbanya, korban itu seperti mengunduh file dari sumber yang bisa dipercaya.
“Pengguna tidak akan memiliki cara mengetahui file itu berbahaya, karena signature digital tampaknya berasal dari penyedia tepercaya,” kata perusahaan itu.
Jika berhasil dieksploitasi, penyerang akan dapat melakukan “serangan man-in-the-middle” dan mendekripsi informasi rahasia yang disadap pada koneksi pengguna, kata Microsoft.
Sumber : NSA Twitter Account
Jangan lupa untuk membaca artikel dan berita menarik lainya tentang tech dari Rizki