Tencent Tak Perbolehkan Anak Dibawah 13 Tahun Bermain PUBG Mobile di China

ed8d3ea1 64d4 4043 a125 ac78b5b0697d

Fenomena PUBG memang tengah menjamur dimana-mana. Baik saat kalian nongkrong di warung kopi, di kantin kampus maupun di mall pasti menemukan orang-orang yang tengah memainkan game battle royale sejuta umat ini. Dengan hadirnya versi mobile pun semakin mempermudah pemainnya mengakses game tersebut melalui smartphone selama masih terkoneksi dengan internet.

Ditengah fenomena yang menjamur ini, Tencent selaku publisher PUBG Mobile akhirnya melakukan tindakan yang berujung ke pembatasan akses terhadap game tersebut. Seperti yang kita ketahui, PUBG Mobile sangat digemari oleh semua kalangan baik anak-anak maupun dewasa. Pemerintah China sendiri sangat ketat dalam menghadapi “kecanduan game” di negaranya tersebut, terlebih jika ada kaitannya dengan anak-anak. Oleh karena itu Tencent akhirnya memberikan batasan dimana pemain dengan usia dibawah 13 tahun tidak diperbolehkan bermain PUBG Mobile.

Buat kamu yang pengen topup Google Play, Steam Wallet, PlayStation Network, ataupun Nintendo eShop yang paling murah dan terjamin, coba cek RRQ TopUp ya! Jangan lupa juga, gunakan kode voucher “GAMEBROTT” di RRQ TopUp untuk dapet potongan harga spesial buat kamu.

Batasan tersebut tidak serta merta membuat anak-anak tidak bisa bermain sekalipun, mereka diperbolehkan untuk bermain jika diawasi dan didampingi oleh orang tua masing-masing. Dengan adanya kebijakkan ini, Tencent berharap anak-anak tidak lagi menghabiskan berjam-jam waktunya hanya untuk bermain game. Tidak hanya di PUBG Mobile saja, peraturan tersebut juga akan di implementasikan untuk beberapa game populer dari Tencent seperti Honour of Kings. Untuk saat ini pihak terkait akan mencoba kebijakan tersebut di 12 kota di China.

Kebijakan yang sangat menarik ya brott, apalagi jika di implementasikan juga di negara +62 dimana banyak bocah-bocah yang berkeliaran bermain game mobile dan bertindak semaunya sendiri. Orang tua mungkin akan sangat setuju dengan hadirnya kebijakan ini jika pihak-pihak terkait seperti pemerintah dan publisher maupun developer game turut menyimak kebijakan yang dilakukan negara tirai bambu ini.

 

Exit mobile version