Sepertinya Huawei semakin serius tentang pengembangan sistem operasi buatan mereka, hal ini terbukti dari sebuah laporan salah satu media China yaitu Global Times. Menurut mereka “Huawei dilaporkan secara intensif menguji sistem operasi miliknya (OS) HongMeng dengan raksasa internet dan vendor ponsel pintar domestik, dan sistem baru akan diluncurkan dalam beberapa bulan mendatang.”
Menurut informasi yang kami dapatkan dari Forbes bisa jadi tema di balik cerita ini adalah ancaman China untuk memecah ekosistem ponsel cerdas global, memberikan alternatif bagi perangkat lunak dan layanan Android lengkap Google. Jika Huawei dan pemerintah dapat menggalang pemain Cina terkemuka lainnya, demikian teorinya, ini menjadi lebih dari sekadar upaya satu perusahaan untuk bertahan dalam daftar hitam.
Global Times mengutip raksasa teknologi Tencent, serta pembuat ponsel pintar Xiaomi, Oppo dan Vivo, dan mengutip sumber tanpa nama “dekat dengan perusahaan besar China” yang mengatakan bahwa perusahaan teknologi besar China “secara aktif bekerja sama dengan Huawei untuk mendorong perilisan rilis HongMeng OS, yang juga dianggap sebagai pukulan besar terhadap tindakan keras yang dipimpin AS. “
Ada laporan bahwa OS baru akan diluncurkan pada peluncuran Mate 30 yang diantisipasi oleh Huawei pada musim gugur. Global Times merujuk P40 sebagai alternatif. Ada laporan yang bertentangan mengenai kesiapan pasar OS yang sebenarnya, yang mungkin menjelaskan mengapa seorang eksekutif kelompok konsumen bisnis Huawei mengatakan kepada surat kabar bahwa tanggal peluncuran aktual tetap “rahasia”.
Global Times menjadi berita utama dengan klaim bahwa OS baru akan “60% lebih cepat dari Android,” mengulangi klaim yang dibuat oleh CEO dari Huawei, Richard Yu.
Sementara itu, Bloomberg telah melaporkan bahwa Google dan Apple sedang mempertimbangkan opsi untuk membuat produk di luar China untuk bermanuver di sekitar sanksi A.S. dan balasan Cina. Google “sedang memindahkan beberapa produksi termostat Nest dan perangkat keras server keluar dari Cina, menghindari tarif AS yang menghukum dan pemerintah yang semakin bermusuhan di Beijing,” sementara “Apple memiliki rencana cadangan jika perang dagang AS-Cina tidak terkendali,” dengan mitra manufaktur perusahaan Foxconn memiliki “kapasitas yang cukup untuk membuat semua iPhone terikat untuk AS di luar China jika perlu.”
Jelas, Google akan kehilangan sebagian besar dari upaya Cina bersama tentang OS non-Google. Di Cina di mana layanan Google diblokir, Huawei sudah menggunakan versi open-source Android. Ini membatasi pembaruan keamanan dan mendorong Google untuk memperingatkan pemerintah AS tentang risiko keamanan nasional, dan membebaskan Android dari blacklist. Karena apabila Google sampai melepas Huawei maka akan membayarnya dengan resiko yang besar.
Jangan lupa untuk membaca artikel dan berita menarik lainya tentang tech dari Rizki