Terinspirasi “Ryzen”, User Ini Ciptakan Design PC Yang Aesthetic!

desain PC ala Rumah tradisional Jepang

desain PC ala Rumah tradisional Jepang

Di mata beberapa orang, tidaklah penting untuk mendesain PC-nya semenarik mungkin. Bahkan banyak orang yang hanya mempedulikan soal spesifikasi dan fiturnya saja untuk PC kesayangannya. Akan tetapi, pengguna PC sekaligus penikmat seni yang satu ini cukup berbeda. Ia menyalurkan ide kreatif nya melalui design PC kesayanganya.

Bernama Paiyan, ia menghabiskan waktu 3 tahun untuk merakit PC kesayangannya dengan design yang Aesthetic. Inspirasi itu datang dari prosessor yang ia gunakan pada PC-nya yaitu AMD Ryzen 3900x. Nama “Ryzen” sendiri diciptakan karena prosessor tersebut menggunakan mikroarsitektur yang bernama “Zen”. Zen merupakan kata dalam bahasa Jepang yang menjadi salah satu aliran Budha Mahayana, diperkenalkan oleh Cina pada abad ke-12.

Paiyan pun melakukan hal yang sama pada PC-nya, yaitu menggunakan prinsip Zen dalam desain PC-nya agar serasi. Kesederhanaan, ketenangan, kenaturalan, dan kelembutan ia terapkan pada desain PC kesayangannya.

Paiyan menggunakan casing Tempered Glass PC-O11 Dynamic PC yang diciptakan oleh perusahaan Lian-Li. Casing ini pilihan yang tepat bagi Paiyan untuk menggabungkan kayu Jarrah dan Tasmanian Oak ke dalam casing. Bagian yang paling saya suka adalah bagian belakang PC-nya, terdapat Kaligrafi Jepang bertuliskan “Shinra”. Huruf tersebut merupakan logo yang digunakan oleh perusahaan listrik di Final Fantasy VII.

Salah satu tantangan terbesar bagi Paiyan adalah ketika melakukan proses pemasangan kabel agar mendapatkan kesan gaming di tengah desain yang tenang. Estetika dari seni budaya jepang tidak diragukan lagi. Desain pintu jepang yang dibuat dari kayu akan serasi dengan kertas washi yang membuat kesan interior yang lebih cerah. Di bagian bawah dalam PC terdapat bebatuan yang biasanya ditemukan di halaman rumah tradisional jepang, ini akan membuat PC tersebut semakin nyaman dilihat.

Walaupun begitu, desain PC menggunakan kayu cukup beresiko karena kayu adalah bahan berjenis isolator yang dimana tidak mengalirkan panas. Salah satu yang utama yaitu Airflow dari casing itu sendiri perlu diperhatikan, ditambah lagi PC ini ditenagai oleh kartu grafis seri RTX. Akan tetapi, paiyan menggunakan penghalang kayu diatas kartu grafis-nya. Mungkin ia bertujuan untuk mengarahkan aliran udara ke bawah yang dimana itu adalah bebatuan.

Bagaimana menurut kalian? Lebih memilih PC dengan desain Gaming atau Tradisional? Tulis Jawabanmu di komentar ya!

 

Sumber: Game Rant


Baca lebih lanjut tentang AMD, dan juga ikuti berita-berita lainnya seputar Video Game bersama saya, ClassyBranch. 

For press release and further collaboration, Contact me at author@gamebrott.com

Exit mobile version