Terjerat Isu Rasisme, Tim League of Legends Echo Fox Dipaksa Menjual Timnya

echo fox selling lcs spot racist investor rick fox

Isu rasisme kembali menerpa industri game esports di Amerika Serikat. Kini salah satu tim League of Legends yang bertarung di LCS Summer 2019 yaitu Echo Fox yang terjerat kasus tersebut. Awal mula permasalahan ini terjadi adalah salah satu direksi pemegang saham Echo Fox melontarkan pesan berbau rasisme terhadap pemilik sekaligus pendiri Echo Fox, Rick Fox.

Karena kejadian tersebut membuat Rick Fox dan juga temannya yaitu Jace Hall memilih untuk mundur dari tim Echo Fox. Menanggapi hal ini RIOT Games selaku publisher dan juga penyelenggara turnamen League of Legends ingin mengusut tuntas kasus rasisme tersebut. Akhirnya RIOT Games meminta tim Echo Fox untuk mengeluarkan Amit Raizada yang mana melakukan rasisme tersebut dari direksi pemegang saham Echo Fox.

Sayangnya hal tersebut tidak berhasil, Amit Raizada masih menjadi direksi pemegang saham Echo Fox hingga saat ini. Oleh karena itu RIOT Games akhirnya meminta tim Echo Fox untuk keluar dari dalam turnamen LCS Summer 2019. Karena turnamen LCS Summer 2019 menggunakan sistem Franchise maka tim Echo Fox hanya perlu untuk menjual timnya kepada tim yang berminat untuk bermain di LCS Summer 2019. Ditaksir harga jual dari Tim Echo Fox tersebut mencapai 30,25 juta dolar Amerika atau setara dengan 423 milyar rupiah.

Tak butuh waktu lama, Investor Kroenke Sports & Entertainment dilaporkan siap membeli tim Echo Fox tersebut. Dimana di Amerika Serikat memang game League of Legends merupakan primadona para pemain game tentu saja hal tersebut tidak mengejutkan publik. Kemungkinan nama Echo Fox nantinya akan diganti menjadi Los Angeles Gladiators sedangkan nasib para pemainnya belum diketahui secara pasti.


Baca juga artikel terbaru lainnya terkait League of Legends atau artikel-artikel menarik lainnya dari Roni Istianto.

Contact Me at roni@gamemediaasia.com

Exit mobile version