Bukan hal baru bagi kaum hawa untuk terjun ke industri game, ,menjadi streamer atapun bermain-game-game kompetitif. Tak jarang dari mereka bahkan menjuari ajang-ajang bergengsi video game ataupun tergabung dengan salah satu team esport terkenal. Namun beberapa waktu yang lalu salah satu streamer wanita asal Filipina yaitu Mika Daime, mendapatkan tuduhan kurang mengenakan dari dua orang streamer dan satu pemain profesional. Tuduhan tersebut didapatkan oleh Mika Daime saat bermain game garapan Riot Games yaitu Valorant, bersama Matt “Wardell” Yu, dan Keven ‘Player 1’ Champagne.
Mika Daime sendiri dituduh oleh teman bermainnya tersebut, setelah menunjukan sebuah permainan yang mengesankan dengan akurasi yang jitu dalam menagalahkan musuh-musuhnya. Namun bukan pujian yang didapatkan oleh Daime, justru dia dituduh menggunakan cheat aim bot dan wall hack oleh Wardell dan Keven karena permainannya tersebut. Tuduhan tersebut akhirnya viral dan membuat Riot Games turun tangan meluruskan permasalahan tersebut. Melalu postingan diakun Facebook Tier One Entertainment tersebut, Riot menyebutkan bahwa Daime tidak terbukti menggunkan cheat dan terbukti bermain dengan cara bersih.
Regarding Mika Daime’s hackusation. @ItsGamerDoc showed me a compressed and uncompressed version of a clip. It is really similar to Mika’s clip. I wasn’t aware that this could cause a 1-frame flick, so I immediately jumped to conclusions. Video below!
— Gen.G PLAYER1?? (@_PLAYERR1) October 3, 2020
Melihat permsalahan tersebut sudah clear dan tidak terbukti melakukan cheat, akhirnya Keven memberikan ucapan maaf kepada Daime melalui akun twitternya. Tentunya hal ini menjadi pelajaran penting bagi semua komunitas game, dimana ada baiknya selalu berpikir positif dalam bermain game. Selain itu langkah yang diambil oleh Riot juga patut diacungi jempol, dimana pengembang game League of Legends tersebut langsung mengklarifikasi permasalahan tersebut, sebelum merembet ke komunitas Valorant.