Mengenal The Day Before, Game Open World MMO Survival Buatan Developer Fntastic

The Day Before

Fntastic The Day Before – Game dengan genre Survival memiliki keunikannya sendiri dibanding game lainnya, dimana kita tidak diberikan resources secara cuma – cuma atau diambilkan oleh AI, melainkan kita harus mencari sendiri sumber daya untuk bisa bertahan hidup. Tidak hanya sumber daya, kebanyakan game survival juga mengharuskan kita untuk bertahan hidup dari musuh yang akan mengincar kita, misalnya zombie, suku pedalaman, hewan buas, makhluk aneh, dan lainnya.

Yang menyenangkan dari tipe game survival ini adalah kemampuan kreativitas kita serta pengambilan keputusan untuk mempertahankan diri sekaligus juga memastikan karakter kita tetap makan dan minum (tergantung gamenya) agar tetap bernutrisi. Untuk itulah, saat game The Day Before diumumkan ke publik, banyak sekali orang yang hype dengan game tersebut karena memberikan gameplay serta grafis yang sangat bagus untuk sebuah game survival.

Apa Itu Game The Day Before??

Sebelum kita membahas kejanggalan serta kontroversi yang menyelimuti game ini, terlebih dahulu mari kita ‘berkenalan’ dengannya. The Day Before diumumkan pada tahun 27 Januari 2021 oleh developer Fntastic yang berasal dari negara Rusia, dimana pada trailer pedanananya menampilkan sedikit cuplikan gameplay yang cukup horror dan menegangkan serta menunjukkan keadaan kota setelah bencana zombie terjadi.

Apa itu game The Day Before? The Day Before adalah game Open World MMO Survival yang mirip seperti game State of Decay. Pemain harus bertahan hidup di sebuah dunia yang masyarakatnya sebagian besar sudah terinfeksi virus.

Grafis serta atmosfir yang ditawarkan dalam game ini juga tidak main – main. Ketegangan dalam bertahan hidup dari para horde serta survivor lain berhasil dibuat oleh developer Fntastic dalam gamenya, ditambah lagi grafis gamenya yang sangat – sangat cantik layaknya sebuah game current-gen.

Gimana ga tegang kalau dikasi ruangan gelap yang dipenuhi zombie???

Tentunya tidak heran apabila banyak sekali gamers yang sangat hype dengan game ini, karena genre Survival dipadukan dengan atmosfir horror sangatlah menggoda untuk dimainkan. Terutama game ini mengusung tipe MMO alias bisa bermain dengan banyak player dalam satu waktu.

Saking hype-nya, game ini bahkan pernah menempati urutan kedua di kategori Top Wishlists (sebelum namanya hilang karena alasan ‘copyright’ nama), hanya berada dibawah game Hogwarts Legacy.

Dibawah Hogwarts Legacy

Ada Apa dengan Game The Day Before??

Apa yang terjadi?

Melihat apa yang ditawarkan oleh game ini, tentunya aman bagi kita untuk mengatakan The Day Before akan menjadi salah satu game survival yang menyenangkan serta sesuai yang diharapkan oleh para fans bukan? Sayangnya tidak.

Bukannya mendapatkan hype yang makin tinggi, game ini malah menerima sebaliknya, yaitu keraguan bahwa game ini benar – benar ada dan akan dirilis. Mengapa begitu? Mari kita bedah satu persatu

Gameplay Trailer yang Membingungkan

Salah satu hal yang paling membingungkan para gamer diluar sana adalah saat dev Fntastic merilis sebuah Gameplay Trailer pertama dari The Day Before pada tahun 2021 lalu, dimana salah satu yang cukup membuat bingung menurut penulis adalah minimnya HUD yang seharusnya muncul, misalnya tipe senjata apa yang sedang dipakai oleh karakter, atau peta wilayahnya, dan lainnya.

Selain itu, yang paling di highlight oleh banyak orang adalah, gerakan menembak dari karakter yang sedang dimainkan karena terkesan membuang – buang peluru dan tidak mengincar titik lemah dari zombie yang sedang dihadapi, padahal gamenya sendiri merupakan survival yang seharusnya menghemat resources terutama peluru.

Kalau kita berpikir secara positif, mungkin saja karena masih berupa prototype dari gamenya sehingga kedua hal tersebut masih sangat wajar apabila masih dalam tahap pengembangan awal. Namun, para gamer lagi – lagi dibuat kebingungan serta ragu dengan game ini pada saat perilisan trailer terbaru dari The Day Before di pagelaran CES 2023 lalu yang lagi – lagi tidak menampilkan gameplay ‘matang’, padahal waktu perilisan saat itu hanya tersisa 2 bulan lagi, yaitu dari Januari (CES 2023) sampai Maret (tanggal perilisan gamenya).

Lagi – lagi, trailer terbaru dari The Day Before hanya menampilkan trailer cinematic yang tidak banyak menunjukkan gameplay asli yang sudah diminta oleh para fans, bahkan 90% isi trailer tersebut hanya memamerkan grafis gamenya dengan opsi Ray Tracing dihidupkan yang bahkan tidak memberikan video komparasi dari footage tanpa RT, dengan footage dengan RT. Merilis sebuah trailer menjelang perilisan tapi tanpa memberikan kejelasan gameplay? Aneh sekali bukan?

Latar Belakang Developer yang Meragukan

Setelah kita membahas trailer gamenya yang cukup membingungkan dan meragukan, kali ini developer-nya yaitu Fntastic juga tidak kalah meragukan. Fntastic sendiri merupakan sebuah tim yang dibentuk oleh Gotovtsev bersaudara pada tahun 2015 di Yakutsk, Rusia. Sebelum membuat game The Day Before, developer ini pernah membuat game Radiant One, The Wild Eight, Dead Dozen, dan PropNight.

Gotovtsev bersaudara (Founder dari Fntastic)

Yang membuat bingung adalah portofolio mereka sebagai developer game sama sekali tidak mendukung dalam membuat sebuah game sebesar The Day Before, karena kedua game multiplayer pertamanya yaitu The Wild Eight dan Dead Dozen tidak terlalu laku di pasaran. Hanya Propnight saja, game multiplayer ketiga yang mereka rilis, bisa dikatakan lebih ‘mendingan’ dibandingkan game lainnya. Jadi cukup aneh kalau mereka langsung membuat game dengan skala yang cukup besar seperti yang ditunjukkan dalam trailer, namun pengalaman serta sumber daya yang dimiliki masih cukup terbatas.

Jika sebuah developer indie biasanya sering membagikan update terbaru dari gamenya di channel YouTube mereka, seperti mekanisme gameplay baru, atau proses pembuatan gamenya seperti developer TALLBOYS dengan game Militsionernya, maka berbeda dengan Fntastic di video terakhir mereka di channel nya dengan judul “Life At Fntastic”.

https://www.youtube.com/watch?v=fERzneFCnmw&ab_channel=Fntastic

Di dalam video tersebut, hampir keseluruhan hanya menampilkan kegiatan dari para tim yang mereka sebut sebagai volunteer, namun gamenya sendiri hanya sedikit di mention tanpa diberi tahu tentang perkembangan signifikan dari proses pengembangan gamenya atau memberikan sesuatu yang bisa menarik para gamer untuk kembali hype dengan gamenya.

Latar belakang serta kelakuan developer inilah yang lagi – lagi diragukan oleh para gamer karena minimnya informasi serta portofolio game yang sudah mereka bangun sebelumnya sama sekali menunjukkan bahwa sebenarnya mereka belum siap untuk membuat game dengan skala AAA tersebut.

Isu Lainnya yang Semakin Meragukan Eksistensi Game Ini

Banyak red flag yang menyelimuti game ini

Selain kedua faktor tersebut yang sudah menghasilkan red flag ke game ini, muncul berbagai masalah atau isu yang menimpa game ini, sehingga memperkuat dugaan bahwa The Day Before akan sama seperti kasus di game Abandoned. Yang paling pertama adalah jadwal rilis gamenya yang terus menerus ditunda oleh pihak developer, dari bulan Juni 2022, lalu bulan Maret 2023, dan akhirnya ke November 2023.

Memang kedengarannya wajar kalau sebuah game di-delay sampai beberapa kali seperti kasus game Skull & Bones, namun yang membuat orang – orang meragukannya adalah alasannya yang cukup tidak masuk akal, yaitu nama gamenya yang ternyata terkena copyright dari seseorang.

Belum lagi, ternyata para mod di channel Discord mereka, sama sekali belum pernah melihat gameplay asli dari game The Day Before yang semakin menguatkan alasan bahwa game ini MUNGKIN tidak akan dirilis atau setidaknya kalau dirilis pun, tidak akan sesuai dengan ekspetasi orang – orang dari trailer yang too good to be true tersebut.

Semakin ragu~

Latar Belakang Publisher yang Juga Diragukan

Publisher Mytona

Terakhir, publisher dari game ini yaitu Mytona juga sama – sama diragukan portofolionya, karena beberapa game terakhir yang mereka publish itu hampir semuanya game – game mobile yang cukup asing ditelinga kita. Dengan portofolio game yang mereka publish, tentunya cukup heran apabila mereka berani ikut dalam mem-publish game yang perlu sumber daya yang lumayan besar serta R&D yang cukup mendalam.

Namun untuk publisher, masih bisa kita abaikan karena pekerjaan mereka lebih kearah mem-publish game serta mengurus pemasaran gamenya, dan mungkin tidak ikut dalam kegiatan pengembangan game itu sendiri.

Kesimpulan

Game sampai dianggap ghoib sama gamer

Jadi, tidak hanya gamenya saja yang terlalu menjual mimpi layaknya kasus No Man’s Sky di masa lalu maupun Abandoned yang sudah hilang kabarnya, ternyata game ini juga punya masalah di latar belakang developer dan publisher-nya serta beberapa isu yang semakin menguatkan bahwa game ini akan ghoib.

Bagaimana menurut kalian? Apakah game ini akan mematahkan segala keraguan yang menyelimutinya? Atau prediksi sebagian besar gamers akan benar, dan game ini akan hilang begitu saja? Berikan pendapat kalian.


Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Berita GameThe Day Before, atau artikel lainnya dari Khrisnanda. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Exit mobile version