The Division 2: Warlords of New York Review – Sebatas Cerita

The Division 2 Project Resolve

Dirilis tahun lalu sebagai salah satu game looter shooter. Tom Clancy’s The Division 2 otomatis dinobatkan sebagai game looter shooter terbaik kala itu. Namun dengan rumitnya build class dan endgamenya yang juga sangat rumit. Buat banyak player yang menjauh dari beberapa episode DLC barunya.

Kini, Ubisoft Massive mencoba memperbaikinya bersamaan dengan perilisan ekspansi pertamanya, Warlords of New York sembari mengundang banyak sekali player baru dengan diskonnya. Lalu, apakah ekspansi tersebut berhasil memperbaiki semuanya? Apakah ia pantas menerima uangmu?

Konklusi Cerita Division?

Warlords of New York hadirkan kisah lanjutan endgame dari Division 2. Ia menceritakan bahwa Aaron Keener, tokoh antagonis sekaligus mantan agen Division dari seri pertamanya kembali muncul di New York. Ia kabur dari dari Division 1 dan merencanakan untuk kuasai New York dengan ideologi gilanya.

Inilah kelima boss yang harus kamu buru.

Keener kemudian merekrut beberapa anggota Division yang membelot seperti Vivian Conley, Javier Kajika, James Dragov, dan Theo Parnell. Masing-masing anggota tersebut ia jadikan letnan dan miliki kemampuannya sendiri. Javier misalnya yang miliki shock trap yang akan kacaukan segala teknologimu, hingga Theo yang mampu menduplikasi dirinya dengan gadget hologramnya.

Kehadiran Keener buat warga New York khususnya Manhattan tak mempercayai Division sebagai sebuah organisasi militer negara yang melindungi mereka. Di bawah pimpinan Paul Rhodes, mereka membuat pasukan sendiri bernama Peacekeeper.

Haven adalah markas barumu di New York.

Faye Lau, NPC utama yang muncul di Division 1 meminta bantuanmu dan Kelso untuk pergi ke Manhattan untuk membantunya memburu Keener. Lau yang sering bertengkar dengan Rhodes meyakinkannya bahwa kamu bisa mengemban misi tersebut. Tak mau ambil pusing, Rhodes mengizinkanmu untuk bergabung dengan mereka di markas yang mereka sebut dengan Haven. Dari sini, perburuanmu dimulai.

Fraksi Baru dari Seri Pertama

Gameplaynya kurang lebih masih sama dengan The Division 2, namun Ubisoft Massive menambahkan beberapa fraksi baru yang sempat kamu lawan di Division 1. Mereka adalah Rikers dan Cleaners. Rikers miliki ciri khas main keras dengan berbagai peralatan tempurnya. Sementara Cleaners muncul sebagai pasukan flamethrower yang mematikan.

Kedua fraksi ini tambahkan beberapa unit baru yang cukup berbeda dari Division 1. Cleaners misalnya yang muncul dengan segala unitnya yang mampu menggunakan flamethrower saat mendekatimu.

Sementara Rikers miliki unit drone, sniper, dan beberapa unit tempur cepat jarak dekat lengkap dengan perisai dan kapaknya. Tak menjadi masalah yang berarti karena unit mereka sangat mudah dikalahkan.

Tak hanya unit biasa, banyak mini boss yang muncul secara acak selama ceritanya berlangsung. Rikers miliki unit heavy machinegun dengan armor tebalnya. Sebuah unit yang cukup mudah dikalahkan di sepanjang perjalananmu. Namun unit mini boss paling menjengkelkan adalah milik Cleaners.

Cleaners miliki unit juggernaut armor flamethrower, lengkap dengan kapak ketika flamethrowernya habis. Musuh ini cukup menantang karena damage over time burn yang diberikan ketika api dari flamethrower mengenai tubuhmu. Tentunya, ia miliki kelemahannya tersendiri yakni tabung gas dan oksigennya. Mengalahkannya, di atas kertas memang terlihat mudah, namun tidak jika kamu tak cekatan. Kemunculan mini boss yang amat random ini bisa saja menjengkelkanmu. Persiapan adalah kuncinya.

Boss Menantang Buat Berpikir Keras

Fraksi bukan satu-satunya lawan yang harus dikalahkan. Karena lima boss utama akan menjadi musuh yang wajib kamu kalahkan. Setiap boss miliki keunikannya tersendiri. Misalnya saja Javier yang super keras dan sering kabur. Ia juga miliki shock trap yang wajib kamu hancurkan jika kamu tak ingin berada dalam status stun.

Vivian sangat tak memorable dan mudah terlupakan jika dibandingkan boss lain.

Uniknya, Theo yang seharusnya mengeluarkan drone justru memanfaatkan gadget seperti turret hingga hologram dirinya. Hologram tersebut bukan hologram biasa karena ia bisa bersembunyi di balik hologram dan menembakkan snipernya.

Sayangnya Vivian yang miliki pasukan flamethrower dan Dragov yang miliki banyak sekali senjata tak bisa berikan tantangan yang cukup berarti. Keduanya hanya miliki armor keras dan hal yang paling menantang dari mereka hanyalah mini boss yang mereka keluarkan. Karena Vivian merupakan salah satu pimpinan Cleaners, maka hanya mini boss miliknya saja yang cukup merepotkan.

Kamu bisa dapatkan ability seperti ini ketika mengalahkan boss.

Sementara Dragov hanya bertahan dengan armornya yang super tebal. Ya, cukup mengecewakan karena ia tak bisa memberikan tantangan yang berarti bagi satu squad.

Berbeda dengan Javier dan Theo, kedua boss tersebut sangat tak memorable dan mudah terlupakan. Tak ada hal unik yang bisa menjadi ciri khas keduanya. Buat seolah Ubisoft Massive kehabisan ide untuk hadirkan sesuatu yang berbeda darinya.

Mengalahkan para boss tersebut akan berimu kekuatan atau skill baru. Javier akan berimu shock trap, Dragov akan berimu sticky bomb yang bisa diledakkan dari jarak jauh setelah ditembakkan, Theo akan berimu hologram, dan Vivian akan memberimu Sticky Bomb biasa.

Keener menjadi boss paling menantang di sepanjang cerita The Division 2.

Boss terakhir, Keener menjadi yang paling sulit di sini, karena ia miliki beberapa gadget seperti assault drone, flamethrower turret, sniper turret, hingga hive. Keener juga miliki armor super tebal dan bisa lakukan recovery armor. Pertempuranmu dengannya akan hadiahimu sebuah jam sekaligus menjadi level baru untuk karaktermu.

Memilih Equipment Menjadi Lebih Mudah

Mengalahkan kedua fraksi tersebut dan boss, bukan satu-satunya konten yang Ubisoft tawarkan. Mereka juga rombak ulang inventorymu dengan update inventory 2.0. Sebenarnya, update ini bukan salah satu bagian dari ekspansinya. Namun karena ia hadir bersamaan dengan perilisan ekspansi, maka update ini saya bahas.

Equipment kini miliki penjelasan yang lebih mudah dimengerti.

Meski belum sempurna, namun update ini simplenya akan membuatmu tahu equipment mana yang kamu butuhkan. Ia mencantumkan status penting utama di atas, jadi kamu tak perlu scroll ke bawah untuk membaca status itemmu. Misalnya saja item yang menambah serangan, skill, atau defense.

Kamu jadi lebih mudah untuk memilih equipment mana yang bisa mendukung class yang kamu targetkan. Misalnya saja kamu ingin membuat build sniper dengan hybrid skill power. Maka kamu hanya perlu mencari equipment dengan skill power tinggi, status critical gila, dan item yang menambah serangan marksman rifle saja.

Map 1:1 yang Dibuat dengan Sangat Detil

Hal lain yang membuatnya menjadi salah satu ekspansi baru dan lokasi yang menarik adalah representasi 1:1 dari kota Manhattan yang sangat detil. Harus diakui, Ubisoft Massive miliki kelebihan untuk mendesain mapnya dengan sangat baik. Meskipun tak bisa saya sebut luas, namun lorong sempit dengan berbagai rahasia di setiap sudutnya, akan menjadi sebuah kepuasan tersendiri khususnya bagi kamu yang hobi mengeksplorasi.

Levelnya memang tak dibuat “luas”, namun sangat detil dengan berbagai hadiah.

Kamu bisa menemukan SHD Tech, senjata, maupun material untuk crafting dan diberikan bagi proyek-proyek yang ada. Tak jarang ia juga hadirkan rahasia dan lore cerita dunianya saat itu.

Saya cukup puas menjelajahi dunianya, dengan beberapa efek hujan kabut di malam hari yang semakin menambah atmosfir dunianya. Tunjukkan bahwa dunianya memang benar-benar kalut berkat kekacauan yang Keener buat. Dan Ubisoft Massive benar-benar mengerjakannya dengan sangat baik.

Level Baru dan Tingkat Kesulitan Legendary yang Menantang

Jika kamu memiliki ekspansi, maka akan muncul lokasi baru seperti ini.

Penambahan level cap dari 30 di base game menjadi 40 merupakan tambahan yang menarik bagi para veteran untuk kembali. Hal ini berarti kamu harus lakukan grinding sekali lagi untuk mencapai 10 level tambahannya. Tentunya dengan equipment yang jauh lebih kuat dari gear level.

SHD Level merupakan level baru yang kamu dapatkan dari jam Keener setelah mengalahkannya.

Namun, Ubisoft Massive rupanya juga menambahkan level baru bernama SHD Level. Ia hanya bisa didapatkan dengan mengalahkan Keener dan mendapatkan jamnya. Jam Keener akan berimu status pasif baru seperti menambahkan HP sebesar 30 poin setiap naik level hingga status lain yang dibagi menjadi empat cabang. Baik untuk serangan, defense, dan yang lain.

Legendary difficulty akan buat gamenya lebih sulit namun dengan hadiah yang lebih bagus juga.

Tingkatan yang lebih tinggi tersebut juga dibarengi dengan tingkat kesulitan Legendary di setiap misinya. Tentunya dengan meningkatnya tingkat kesulitan tersebut, maka hadiah yang didapatkan juga akan lebih baik. Namun harus diakui tingkat kesulitan ini sangat menantang dan sulit. Kamu harus persiapkan diri sebaik mungkin untuk menikmati tingkat kesulitan ini.

Directives hanya menambahkan jumlah hadiah saja dan terkesan hanya sebagai boost saja.

Selain SHD Level, kamu juga akan dapatkan Directive sebagai menu baru untuk tantanganmu. Setiap Directives akan berikan tantangan baru dengan hadiah lebih baik. Sayangnya ia hanya sebatas boost baru dan tak memberikan sesuatu yang wah dari tambahannya. Ibaratnya ia hanya sebagai side quest pasif dengan hadiah XP tambahan saja.

Hanya Sebatas Endgame

Meskipun dibuat dengan berbagai konten dan perbaikan yang cukup padat, Warlords of New York sekilas hanya menjadi konten endgame saja. Ceritanya ditulis dengan cukup biasa dan seolah hanya memperkenalkan pada para veteran maupun player baru, bahwa inilah konten endgamenya yang padat dan menantang.

Menyelesaikan ekspansi gamenya hanya membutuhkan sekitar 10-15 jam saja. Sisanya akan ditambahkan di Season, dengan konten manhunt yang menjadi konsep utama ekspansinya. Ya, kamu akan kembali mengejar lima boss baru saat konten seasonnya dirilis. Ia hanya terbatas pada satu boss untuk tiap season yang berjalan selama tiga bulan sekali.

Kamu tak bisa kembali ke DC setelah pindah ke New York sebelum menamatkan ceritanya.

Selama ekspansi kamu juga tak bisa mengunjungi Washington. Seolah kamu dipaksa untuk menetap di Manhattan selama beberapa waktu tertentu hingga Keener berhasil diburu. Membuat saya cukup kecewa karena mau tak mau karaktermu harus dikekang dalam map tersebut dan untuk sementara kehilangan wewenang untuk mengeksplorasi wilayah lain.

Bug ini cukup konyol, dan Ubisoft Massive perlu memperbaikinya.

Beberapa bug konyol seperti teleport di udara mendadak saat saya mencoba berlindung, hingga musuh yang tiba-tiba datang dalam posisi siaga sempat membuat saya terheran-heran karena mereka masih belum membersihkannya dengan baik. Tidak mengganggu memang dan justru memberikan efek anekdot yang cukup menggelitik.

Musuh yang harus kamu buru di sepanjang Season 1

Twist di akhir ceritanya memang membuat kita semakin penasaran, apakah Ubisoft Massive akan lanjutkannya ke ekspansi kedua yang jauh lebih baik atau hanya sebatas konten tambahan seperti global event dan Season. Namun saya berharap mereka bisa memberikan tambahan konten menarik setelah Season pertamanya dimulai.

Kesimpulan

Warlords of New York menjadi tambahan yang menarik berkat lanjutan ceritanya dan konklusi dari kisah Keener. Beberapa musuh baru dan konten yang telah dirombak ulang jadikannya sesuatu yang fresh dari segelintir gameplay dan pengaturan item. Sayangnya, alih-alih menjadi sesuatu yang benar-benar berbeda, ia hanya terasa sebagai perluasan cerita dari campaignnya saja.

Meskipun ia miliki musuh “baru” dan cerita yang cukup oke dalam konsepnya. Namun pada kenyataannya, kisahnya ditulis dengan cukup biasa saja. Tak ada sesuatu yang membuat player lama dan baru merasakan sesuatu yang berbeda. Entah lore yang menarik, atau event masif yang menarik.

Konten Season 1 yang direncanakan diharapkan akan menutupi segala kekuarangannya.

Warlords of New York akan menjadi kepuasan tersendiri bagi player lawas. Namun, saya rasa tidak untuk player  baru. Karena kontennya sendiri sangat mudah terlupakan. Meskipun pada nantinya Ubisoft berjanji akan menambahkan konten baru setiap seasonnya.

Exit mobile version