The International 11 resmi digelar di Singapura, dimana ini pertama kalinya dalam sejarah turnamen ini bertempat di SEA setelah sebelumnya hanya berkutat di region Amerika dan Eropa saja.
Tidak lengkap rasanya, jika sebuah game kompetitif tidak memiliki satu turnamen tertinggi tingkat dunia yang paling bergengsi di antara lomba lainnya. Sebut saja Worlds (LOL), VCT (Valorant), Major (CS:GO), M World (MLBB), dan tentunya The International (DOTA 2).
Khusus untuk TI (The International), ini merupakan turnamen dengan hadiah yang paling tinggi diantara semua turnamen game tingkat dunia lainnya. Biasanya, turnamen ini hanya digelar di region Eropa dan Amerika sehingga kita yang berada di Asia Tenggara (SEA), jarang bisa menonton secara langsung kesana karena satu atau lain hal.
Namun sepertinya tahun ini akan menjadi tahun yang cukup bersejarah untuk para fans DOTA 2 di SEA, karena TI 11 akan digelar di negara Singapura tepatnya di Indoor Stadium dan Suntec Arena.
The International 11 Resmi Digelar di Singapura
Informasi ini kami peroleh melalui cuitan Twitter dari akun resmi DOTA 2 serta postingan dari akun Instagram Wykrhm Reddy.
Tidak banyak detail yang diberikan oleh Valve untuk TI 11 nantinya, selain dikonfirmasi akan bertempat di negara Singapura yang lokasinya secara pasti adalah Indoor Stadium dan Suntec Arena.
Selain itu, The International ini akan dilaksanakan pada bulan Oktober mendatang yang sesuai seperti TI 10 sebelumnya dengan tanpa tanggal pasti turnamen ini dilaksanakan.
Informasi mengenai kapan dirilisnya Battle Pass yang biasanya menjadi sumbangan terbesar dari prizepool turnamen ini juga masih belum diketahui, namun biasanya Battle Pass akan dirilis 3 bulan sebelum TI dilaksanakan, sehingga kemungkinan besar akan dirilis pada bulan Juli mendatang.
Apa Itu The International??
Bagi kalian yang mungkin belum pernah mengikuti skema e-sports dari DOTA 2, tentunya masih bingung apa itu The International.
Jadi secara singkat, The International merupakan turnamen paling bergengsi dari game DOTA 2 yang mempertemukan semua tim dari seluruh dunia melalui perolehan poin DPC (Dota Pro Circuit), atau melalui kualifikasi tiap region.
Prizepool dari turnamen ini juga setiap tahunnya memecahkan rekornya sendiri dan merupakan prizepool terbesar dari seluruh turnamen game lainnya. Sebagai contoh, TI 10 memiliki prizepool sebesar $40,018,195 atau 587 Milyar Rupiah (kurs di tahun 2021), sehingga tidak heran semua tim tentunya berambisi untuk mendapatkan Aegis (gelar pemenang) serta hadiah yang tidak main – main tersebut.
Tahun 2021 juga merupakan salah satu tahun bersejarah untuk dunia DOTA 2 di Indonesia, karena untuk pertama kalinya, 2 pemain Indonesia yaitu Kenny ‘Xepher’ Deo serta Matthew ‘Whitemon’ Filemon dari tim T1, berhasil menjadi pemain Indonesia pertama yang berpartisipasi di turnamen bergengsi ini.
Bagaimana menurut kalian? Apakah negara Singapura cocok menjadi negara pertama di SEA yang menggelar TI? Atau ada negara SEA lainnya yang lebih cocok?
Tim manakah yang kalian percaya akan mendapatkan Aegis di tahun ini? Apakah tim yang sudah pernah menang di tahun sebelumnya, atau akan ada tim baru lagi seperti Team Spirit di TI 10?
Baca juga informasi menarik lainnya terkait berita game atau artikel lainnya dari Khrisnanda. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com