Tinggal beberapa hari lagi sebelum pagelaran turnamen The International 2019 dimulai. Turnamen yang bertempat di Shanghai China tersebut sudah menuai masalah baru. Masalah baru tersebut muncul didetik-detik akhir pagelaran akan dimulai. Yaitu mengenai tiket untuk menonton pertandingan yang sudah habis. Sayangnya tiket yang habis tersebut dibeli oleh para calo yang ingin mengambil keuntungan.
Penjualan tiket The International 2019 sindiri melalui website Damai.cn dan ludes seketika dalam hitungan menit saja. Padahal pihak Damai sebelumnya sudah menyiapkan fitur verifikasi dan pembatasan jumlah pembelian tiket untuk satu orang. Jadi kemungkinan para calo untuk membeli banyak tiket dan dijual kembali pada hari pelaksanaan turnamen sangat sulit terjadi.
Scalpers are showing off TI tickets they got from Damai.com publicly on Weibo
Sayangnya melalui akun weibo, seorang calo memamerkan puluhan bahkan ratusan tiket The International 9 yang siap dijual kembali. Harga yang dipatok oleh para calo bahkan bisa mencapai tiga kali lipat dari harga biasanya. Bukan itu saja, tiket yang didapat oleh para calo juga mempunyai tempat yang lebih bagus dari pada tiket yang dibeli oleh perorangan saat menonton pertandingan TI9 nantinya.
Hal ini semakin menguatkan adanya isu persekongkolan antara penjualan tiket Damai dengan para calon. Tujuan utama mereka adalah dengan mengambil untung sebanyak-banyaknya dalam turnamen yang digelar dinegara mereka tersebut. Saat ini komunitas Dota 2 China telah melaporkan hal tersebut kepada pemerintah setempat. Namun belum ada tanggapan yang berarti baik dari Perfect World selaku publisher Dota 2 di China maupun Damai mengenai hal tersebut.
Dengan adanya masalah calo dalam turnamen The International 2019 kali ini semakin menambah daftar hitam turnamen Dota 2 yang diselengarakan oleh Valve. Karena sebelumnya juga terjadi hal serupa diberbagai turnamen Dota 2 yang diselengarakan oleh Valve di berbagai negara didunia.
Source: VPESORTS
Baca juga artikel terbaru lainnya terkait Dota 2 atau artikel-artikel menarik lainnya dari Roni Istianto.