Turnamen dunia Overwatch “Overwatch World Cup” telah dimulai, dan masing-masing wakil dari negara dari seluruh dunia telah terpilih. Berbeda dengan wakil Eropa yang telah memulai pertandingan kualifikasi dari 9 September, wakil-wakil dari Asia Pasifik baru memulai pertandingan kualifikasi mereka senin, 12 September kemarin.
Pertandingan kualifikasi dilakukan secara online dengan draft pemain masing-masing. Masing-masing perwakilan tim berusaha keras mengatur strategi demi mengalahkan tim lawan agar lolos kualifikasi. Sayangnya, tim Indonesia dan Filipina harus menelan pil pahit karena kalah telak dengan skor 2:0 melawan 2 tim dari negara lain dari 2 pertandingan. Hal ini tidak dapat dipungkiri karena tim yang mereka lawan memang benar-benar solid.
Pertandingan resmi berdasarkan online merupakan sebuah cara praktis bagi penyelenggara event agar tidak perlu mengurus beberapa prosedur yang merepotkan untuk menyelenggarakan event di sebuah negara. Namun, ada hal yang disayangkan dari pertandingan berdasar online ini, pertandingan resmi yang dilakukan secara online semacam ini sepertinya kurang begitu efektif. Pasalnya, koneksi dan ping tiap negara berbeda-beda. Pertandingan Indonesia melawan Taiwan di grup A misalnya, pertandingan ini terjadi dengan sangat tidak adil karena mereka bertanding di server Taiwan yang tentunya lebih menguntungkan Taiwan. Hal ini membuat wakil Indonesia mau tidak mau harus bertanding dengan ping yang berkisar 200ms. Seperti yang kita ketahui ping 200ms membuat game tipe First Person Shooting sangat tidak nyaman dimainkan. Pressure ini masih belum ditambah dengan pressure lain seperti wakil resmi negara, dan kompetisi yang harus mereka emban. Meski hal itu masih bisa ditutupi dengan kemampuan masing-masing individu, namun hal ini memang masih perlu dipertimbangkan lagi kedepannya.
Perwakilan Asia Pasifik hanya akan diambil 6 tim, yang mana Blizzard sendiri telah meloloskan 4 negara Asia Pasifik untuk langsung bertanding di Blizzcon karena terdapat masalah di lokasi server, infrastruktur negara, dan koneksi. Jika dilihat dari hal tersebut, logikanya, kualifikasi ini hanya memberikan 2 tiket bagi tim yang pantas mendapatkannya. Sementara perwakilan Indonesia dan Filipina saat ini memiliki skor 0 dari 2 pertandingan yang telah terlaksana. Kemungkinan besar yang terjadi pada mereka adalah gugur dalam kualifikasi karena Asia Pasifik hanya memiliki 3 grup yang masing-masing grup diisi oleh 3 tim. Kami sendiri belum tahu bagaimana sistem kualifikasi yang Blizzard berikan setelah ini karena tidak adanya transparansi dari pihak Blizzard sebagai penyelenggara kepada publik untuk kualifikasi. Yang jelas, jika tim Filipina dan Indonesia benar-benar gugur dalam kualifikasi, kami berharap mereka khususnya tim Indonesia tidak berkecil hati dan terus meningkatkan kemampuan mereka apabila salah satu dari mereka terpilih kembali suatu saat nanti. Well played guys!
Source: ESL, blizzgamers, overwatchSEA, Twitch