Publisher-publisher besar seperti EA, Sony, 2K, Square Enix dan lainnya biasanya memiliki jadwal rilis game yang ketat sehingga mereka memiliki lebih dari satu studio yang bertugas untuk membuat video game yang nantinya akan dirilis dibawah bendera mereka. Dan bukan menjadi rahasia umum bahwa studio-studio yang berada di bawah bendera publisher besar pun tidak selalu mendapat perlakuan yang menyenangkan. Bahkan bisa dibilang beberapa dari mereka saling berlomba untuk bisa bertahan hidup.
Tidak terkecuali dengan Activision, publisher besar yang tentunya sudah kamu kenal lewat Call of Duty-nya inipun memiliki banyak sekali studio di bawah mereka. Salah satunya adalah FreeStyleGames, yang telah bergabung dengan Activision sejak 2008. Mungkin terasa sedikit kurang familiar bagi kalian karena memang mereka lebih berperan sebagai studio pembantu ketimbang studio utama yang bertugas mengembangkan video game secara penuh. Mereka sendiri hampir selalu ikut berkecimpung di berbagai seri Call of Duty dan Skylanders, dan berkesempatan mengembangkan video game secara penuh dengan Guitar Hero Live.
Meskipun Guitar Hero Live sendiri mendapat review yang cukup baik, ternyata secara penjualan ia tidak mencapai target yang diharapkan oleh Activision. Bahkan pada April 2014 Activision memotong jumlah team dari FreeStyleGames menjadi setengah dari yang awalnya sekitar 100-an orang menjadi hanya 50 orang. Dari hubungan antara studio dan publisher yang kurang berjalan lancar tersebut akhirnya mereka memutuskan lepas dari Activision pada awal tahun ini. Dimana kemudian mereka akhirnya diselamatkan oleh Ubisoft dan berubah nama menjadi Ubisoft Leamington.
Berada di bawah pimpinan Richard Blenkinsop, yang juga menjadi pimpinan untuk Ubisoft Reflection (The Crew, Driver San Francisco) keduanya akan sering bekerja sama untuk kedepannya untuk ikut menangani game-game utama milik Ubisoft. Dengan adanya bantuan dari Ubisoft Leamington tersebut, mungkin kita bisa melihat karya baru dari Ubisoft Reflection beberapa saat kedepan.
sumber: vg247