Memilihkan game untuk anak-anak sesuai usia mereka adalah sesuatu yang sangat penting, mengingat beberapa game menampilakan berbagai adegan serta aski-aksi berbahaya, yang mungkin saja bisa mereka tiru. Kurangnya pengawasan tersebutlah yang kadang membuat banyak anak-anak mengalami hal mengerikan karena mencoba meniru adegan dalam video game. Hal tersebut menimpa seorang bocah berusia 11 tahun asal China, setelah ia mencoba menirukan adegan Parachute Drop ala PUBG Mobile bersama adiknya yang berusia 9 tahun, dengan melompat dari gedung setinggi 15 meter. Untungnya, kejadian tersebut hanya mengakibatkan kedua bocah tersebut mengalami patah tulang.
Alasan utama bocah tersebut mencoba melompat dari gedung adalah, ia ingin menirukan dalam game Game for Peace (PUBG mobile Versi China), dimana karakternya bisa hidup kembali setelah melakukan loncatan dari gedung. Setelah diketahui alasan utama kenapa kedua anak tersebut menloncat dari gedung tersebut, kali ini pihak orang tua dari sang bocah mencoba menuntut pihak pengembang Game for Peace, karena menganggap adegan yang ditunjukan dalam game tersebut tidaklah masuk akal, sehingga membuat anaknya menirukan hal tersebut. Berdasarkan infromasi yang didapatkan dari kedua orang tuanya, kedua bocah tersebut bermain game dengan rata-rata 8 jam perhari, setelah beberapa daerah di China mengalami lockdown dikarenakan pandemi coronavirus.
Tentunya kita bisa belajar dari kejadian yang satu ini, bahwasanya mengawasi serta memberikan kontrol yang ketat terhadap anak terkait jenis video game yang dimainkan adalah sesuatu yang penting. Semoga kejadian ini tidak terjadi lagi yaa brott.
Sumber : GuruGamer
Baca juga informasi menarik lainnya terkait PUBG Mobile serta artikel keren lainnya dari Andi Permana.
For mobile games, jrpg, horror game, game review, and press release, please contact me at: andyprmn@gamebrott.com