Tom Clancy’s Ghost Recon Breakpoint Review – Identitas Semu

tom clancys ghost recon breakpoint 4k 8k 2 1920x1080
Note: Karena ini game online, kami belum mencoba raidnya yang akan dirilis bulan depan. Kami akan mengupdatenya setelah Ubisoft merilisnya.

Seri Ghost Recon milik Ubisoft selalu bawa kita sebagai player untuk berperan langsung dalam operasi khusus dari tentara Amerika. Layaknya tentara khusus yang menjalani beberapa misi rahasia, kita takkan dihadapkan dengan pertempuran sebagai kelompok pasukan, melainkan dalam sebuah tim kecil yang bertugas di berbagai misi rahasia. Tugasnya? Melumat beberapa kekuatan penting yang tersembunyi di dalam wilayah musuh. Dibekali berbagai gadget khusus dan taktik perang, kita akan diajak mengarungi gelap dan kejamnya operasi rahasia. Semua dikemas dengan rapi dalam Ghost Recon.

Dalam seri teranyarnya, Breakpoint mencoba untuk tawarkan sekuel dari iterasi sebelumnya, Wildlands dengan mekanisme yang lebih realistis, tema, cerita, dan dunia open world baru dengan berbagai tantangan dan rahasia yang wajib dikuak. Melalui tangan dingin Ubisoft Paris yang juga mengerjakan seri sebelumnya, nampak bahwa mereka tengah berusaha untuk memperbaiki gamenya menjadi lebih baik.



Beberapa trailer dan promosinya terlihat menjanjikan, berikan secercah informasi bahwa kali ini giliranmu untuk diburu. Betanya memang tak berjalan dengan cukup baik. Hal ini tentunya berkat versi beta cukup berbeda dari final release. Namun, mampukah Ubisoft Paris memperbaikinya dan hadirkan pengalaman bermain yang lebih baik dibandingkan Wildlands di game yang juga dibintangi oleh aktor The Punisher dan The Walking Dead, Jon Benthral tersebut?

Perlu digaris-bawahi bahwa saya tidak begitu lama memainkan Wildlands, oleh karenanya mungkin banyak hal yang saya lewatkan untuk membandingkan keduanya. Siapkan makanan kecilmu, karena ini akan menjadi review yang cukup panjang.

Tentara yang Terbuang

Bersetting di kepulauan pasifik fiksi bernama Auroa, Breakpoint mengajak kita untuk menjelajahi kepulauan penuh pepohonan, salju, dan ragam satwa yang menghuninya. Auroa dimiliki oleh Jace Skell, seorang CEO dari Skell Technology. Perusahaan yang disebut sebagai ahlinya membuat drone. Kamu akan memerankan Nomad, hero dari Wildlands yang tengah ditugaskan untuk misinya bernama operasi greenstone. Operasi ini dijalankan berkat kapal perang USS Seay yang tenggelam secara misterius di pesisir Auroa. Insiden ini dilanjutkan dengan hilangnya kontak dengan Auroa yang membuatmu harus turun tangan demi kembalinya komunikasi seperti sedia kala.

Sayangnya, di tengah perjalanan mendadak helikopter yang membawa Nomad dan pasukannya pergi harus jatuh di tengah hutan setelah diserang oleh sekumpulan drone. Berhasil bertahan hidup, Nomad kemudian mencari sisa pasukannya yang justru terbantai oleh para mantan pasukan Ghost yang dipimpin oleh Cole Walker. Mengetahui hal tersebut, Nomad berusaha mengontak siapapun yang masih bertahan di Auroa menggunakan radio yang ia temukan. Komunikasinya terjawab dan hantarkannya ke sebuah gua bernama Erewhon.

Kenapa pasukan Nomad diserang drone?

Dari sini ia memulai misi pencarian kenapa Auroa tak bisa dikontak, serta beberapa alasan kenapa Wolf dan Sentinel seolah menjadikan kepulauan eksotis tersebut sebuah markas militer yang tak bisa ditembus. Mampukah Nomad mengembalikan komunikasi markas dan Auroa dengan segala rintangan yang telah ia ketahui?

Meminjam yang Sudah Ada dan Mengupgradenya

Prone Camo akan membantumu terhindar dari marabahaya.
Pilih misimu, utama atau side mission.

Bertolak dari cerita, gameplaynya secara garis besar kurang lebih sama saja dengan seri Wildlands. Beberapa mekanisme shoot, cover, prone, drone, sync shot, dan keterlibatan teknologi canggih demi mendukung berjalannya misimu juga masih tetap ada. Hal baru yang paling unik dan penting yang ditambahkan adalah Prone Camo. Di mana Nomad akan memasukkan dirinya ke dalam tanah agar menyatu dengan alam. Fitur ini sangat penting demi menghindari Azrael Drone yang berpatroli di angkasa. Karena prone biasa takkan mempan dan masih bisa dideteksinya, meskipun kamu sudah bersembunyi di balik pepohonan sekalipun.

Azrael drone sangat berbahaya jika kamu sendirian dan tak mempersiapkan diri.
Ia akan berikan beacon untuk pasukan Wolf agar memburumu.
Wolf sangat kuat, jadi waspadalah.

Terdeteksi Azrael Drone adalah kabar buruk. Karena ia akan berikan sebuah beacon atau tanda yang akan turunkan pasukan Wolf pimpinan Cole Walker untuk memburumu sampai manapun. Beberapa dari anggota pasukan ini sangat kuat, oleh karenanya kamu perlu ditemani rekan satu timmu untuk melumatnya.

Skillpoint bisa untuk membuka hal seperti ini.
Terdapat empat class yang tersedia saat ini.

Di awal permainan setelah dapatkan skillpoint pertamamu, kamu akan dihadapkan dengan sistem class. Saat tulisan ini ditulis, terdapat empat class: Assault, Medic, Panther, hingga Sharpshooter. Namun Ubisoft berjanji akan menambahkannya di masa datang. Class ini pada dasarnya sama saja karena jika kamu memilih assault sekalipun, kamu masih bisa mengambil skilltree apapun. Sementara skill utama dan statusmu akan tetap assault. Kamu bisa menggantinya di tengah permainan, jadi kamu tak perlu khawatir. Selain itu, jika kamu melakukan matchmaking untuk bergabung dengan player lain, maka kamu tak perlu khawatir semua player miliki class assault atau medic, karena sistem akan mencarikan player yang miliki class berbeda denganmu.

Beberapa elemen dari The Division sepertinya kali ini dipinjam oleh Breakpoint. Kini, senjata dan musuhmu miliki level tersendiri. Buatnya menjadi musuh yang cukup menantang saat dihadapi. Namun tenang, selama aimmu masih oke, menembak semua musuhmu di bagian kepala akan langsung membunuh mereka. Setinggi apapun levelnya. Jadi, misalnya kamu berhadapan dengan musuh level 30 sementara kamu masih level 26, menembaknya di kepala akan langsung membunuhnya tanpa terkecuali.

Kini senjatamu punya level, sebuah batasan wajar untuk menyelesaikan misi/area tertentu.
Musuh akan miliki level sesuai atau tak terlalu jauh dari level equipmentmu.

Di sepanjang perjalananmu kamu takkan menemui musuh yang terlampau jauh dari levelmu. Mereka akan miliki level yang sama denganmu seiring setinggi apa senjata yang kamu miliki. Level di sini tak hanya akan representasikan seberapa tangguh musuhmu, namun juga senjata yang mereka gunakan. Sementara level XP akan menentukan skill point yang akan kamu dapatkan. Sayangnya jika kamu telah capai senjata level 100 dan mengganti semua loadoutmu menjadi level 30, maka musuh akan tetap level 100. Membuktikan bahwa level tertinggi yang telah kamu capailah yang akan menentukan level musuhmu.

Menariknya, jika kamu bergabung dengan temanmu yang masih level 10 sementara kamu sudah capai level 60, maka musuh akan menyesuaikan level masing-masing anggota satu grup. Loot juga akan disesuaikan dengan progress masing-masing player. Level 60 akan dapatkan loot level 60, sementara level 10 juga akan dapatkan level yang sama. Memberikan win-win solution bagi kedua belah pihak.

Setiap senjata dibatasi dengan tingkat kelangkaannya sendiri mulai dari tak berwarna (biasa), hijau, biru, ungu, dan kuning (elite) yang tentunya sudah bukan hal rahasia lagi bagi player game RPG. Semakin langka, maka efeknya akan bertambah semakin tinggi. Namun sayang, tiap angka yang muncul bersamanya hanya merepresentasikan angka level tertinggi yang bisa kamu capai dan tak begitu berikan perubahan yang signifikan. Jadi misalnya senjata biru level 40 miliki tambahan efek akurasi +5% maka bisa saja pada nantinya kamu akan menemukan senjata ungu level 60 yang akan berikan efek akurasi +7%. Tak sedikit pula senjata berwarna biru atau hijau yang bisa menambah XP 20%. Jadikannya tak ada gunanya sama sekali kalau dipikirkan secara logis dan hanya memberikan sebuah batasan level tertinggi yang telah dicapai hingga saat itu. Perubahan yang sebenarnya bisa diatasi karena kamu takkan menemukan kesulitan yang berarti.

Hal ini tentunya berbanding terbalik dengan sistem yang mereka adaptasi dari game aslinya yakni Division yang benar-benar miliki efek berbeda baik dari status maupun efeknya. Membuat sistem ini hanya dikerjakan secara setengah-setengah. Jika diibaratkan, sistem ini seolah ingin dihadirkan, namun tak ingin ada.

Kamu hanya akan menahan tombol jika mengambil sesuatu di kotak atau kegiatan sejenis.

Sistem looting juga kini diperbaiki dengan lebih baik. Kamu tak perlu mengambil amunisi dan item lain dengan menahan tombol atau menekan tombol tertentu, karena karaktermu akan mengambilnya secara otomatis. Membuatnya menjadi lebih praktis karena kamu hanya perlu menekan dan menahan tombol saat membuka peti atau saat mengaktifkan sesuatu.

Suara senjatanya juga nampak terdengar lebih baik dan otentik jika dibandingkan dengan Wildlands. Ia terdengar lebih realistis sesuai daerah yang kamu jelajahi. Namun sayang, AI yang terlalu sensitif bisa mendengarnya dan berikan notifikasi “Shots heard”, bahkan saat kamu menembaknya di jarak yang terbilang cukup jauh dari markasnya.

Sendiri Menjelajahi Pesona Auroa yang Indah

Sayang, suara yang keren tersebut tak diimbangi dengan janji Ubisoft untuk hadirkan AI demi membantu player yang suka memainkan gamenya sendirian. Jika di awal promosinya Ubisoft menyatakan bahwa mereka akan tambahkan AI untuk membantu player solo. Namun pada saat rilisnya, kenyataan tersebut justru tidak terjadi. Kamu akan tetap dipaksa untuk bermain bersama player lain. Baik secara matchmaking atau mengundang teman-teman yang juga membeli gamenya.

Sync shot drone akan membantumu saat kamu sedang sendirian dan tak ada yang menemani.

Meskipun begitu, kamu akan dibekali sync-shot drone yang akan menemanimu di sepanjang perjalananmu. Sayangnya, kamu harus membukanya terlebih dahulu melalui skilltree meskipun awalnya item tersebut jadi bonus tambahan di awal permainan. Mendapatkannya akan membuka kesempatan untuk lakukan crafting atau membelinya di Erewhon. Kamu hanya akan bisa membawa maksimal 5 buah drone saja, jadi pastikan kamu membawa bahan crafting yang cukup banyak untuk membuatnya kembali. Uniknya, sync shot drone ini miliki tembakan yang sangat kuat dan bisa dibilang tidak masuk akal. Saking kuatnya, ia bahkan bisa menembus helm tentara musuh tipe heavy armor yang jika kepalanya ditembak dengan sniper terkuat sekalipun, maka akan membutuhkan dua kali tembakan berkat armornya yang tebal.

Pemandangan indah seperti ini hanya akan kamu temui di Ghost Recon Breakpoint.

Auroa yang menjadi panggungnya didesain dengan sangat indah, ia dikelilingi berbagai tumbuhan hijau yang rindang dengan berbagai bukit dan pegunungan yang menjulang tinggi. Di sepanjang jalan, kamu takkan bosan dengan aktifitasnya, berkat banyaknya markas dan spot musuh tertentu yang bisa kamu habisi untuk sekedar dapatkan loot. Bagi kamu penyuka game looter shooter, mekanisme ini sangat memuaskan namun juga menyita banyak waktu berkat dunianya yang luas. Karena kita tidak tahu loot apa yang akan bisa kita temukan di sepanjang perjalanan.

Beberapa daerah bersalju dengan ragam flora dan faunanya yang menarik juga membentang bebas. Berikan pergantian nuansa dan tantangan baru bagi kamu yang sudah bosan melihat hutan lebat. Menilik berbagai varian markas dan bangunan milik Skell Tech yang didesain dengan sangat detil dan rinci di setiap sudutnya. Tak jarang, kamu juga bisa menemukan beberapa kendaraan unik seperti helikopter tipe gunship dengan berbagai varian.

Anvil Engine yang digunakan Ubisoft Paris dalam membuat Breakpoint nampak bekerja dengan lebih baik. Efek seperti cahaya dan tekstur yang kini miliki detil yang lebih baik dengan pengaturan warna realistis jamin akan membuatmu betah berlama-lama memandanginya. Dynamic weather dan timecycle juga bekerja dengan sangat baik. Di mana jika waktu menunjukkan malam hari, maka mau tak mau kamu harus menggunakan night vision atau thermal vision untuk melihat sekitar. Senjata maupun bajumu bisa kotor atau tertimbun lumpur/salju jika kamu berlama-lama tengkurap di beberapa tempat tertentu.

Namun sayang, gamenya terbilang cukup berat di PC dan menggeber performa GPU yang cukup gila-gilaan. Bahkan untuk GPU RTX 2070 yang saya gunakan. Membuatnya tak bisa tembus 60 fps dengan stabil. Hal ini karena ia memakan VRAM sekitar 5-6GB pada setting default yakni ultra (NVIDIA menggunakan setting default dan optimized secara otomatis). Hal ini bisa diatasi dengan menurunkan kualitas bayangan ke level terendah dan mengganti teksturnya ke medium atau high untuk menghindari overheat. Karena saya merasakan saat memainkannya, PC terasa panas meski berada di dalam ruangan AC sekalipun dan dengan setting VSync yang sudah dinyalakan.

Sementara, untuk GPU lawas seperti yang telah kami cek di PC lain dengan GTX 1060 3GB dengan AMD. Setting low menjadi pilihan dengan mematikan Vsync dan mengatur kecepatan kipas menjadi 100% dengan software. Membuatnya mampu menjalankannya konstan di sekitar 50-60fps pada resolusi 1080p. Uniknya, ketika Vsync dinyalakan, suhu GPU justru meningkat dan fps tertahan di 30-40 fps saja. Ini juga berlaku di PC kami yang lain yang menggunakan GTX 1070 Ti yang justru jika di low malah panas dan mengalami fps drop.

Bivouac selalu ditandai dengan icon segitiga berbentuk tenda seperti di gambar.
Bivouac adalah tempat campingmu, di sini kamu bisa crafting, boosting XP 10%, memanggil kendaraanmu, hingga membeli barang-barang di toko.

Luasnya Auroa dilengkapi dengan sistem fast travel yang ditandai dengan sebuah kemah bernama Bivouac. Tentunya kamu perlu membukanya terlebih dahulu baik melakukan spot-on areanya menggunakan mobil atau helikopter, atau berjalan mendekatinya. Bivouac bisa dikenali dengan sangat mudah di udara, yakni dengan asap yang membumbung tinggi ke angkasa. Kamu bisa mengenali dan lakukan scan menggunakan drone dari jarak jauh untuk mengetahuinya.

Menjelajahinya tanpa fast travel juga sangat memungkinkan, terutama bagi kamu yang sangat menyukai desain dunia open-world yang luas. Kamu bisa menjelajahinya menggunakan helikopter, mobil, kapal, hingga berjalan kaki. Namun jika kamu memutuskan untuk berjalan kaki, maka stamina adalah hal yang perlu diperhatikan. Hal ini disebabkan karena staminamu terbatas. Beberapa bukit terjal yang memungkinkanmu jatuh juga perlu diperhatikan. Kehabisan stamina sampai bar stamina menjadi merah akan memperkecil batas stamina yang dimiliki. Kasarnya, jika semula stamina berada di 100 kemudian karaktermu jatuh dan kehilangan stamina, maka batasnya akan menurun menjadi 80/80, tak lagi 100/100. Untuk mengembalikannya seperti semula hanyalah dengan cara meminum air yang bisa diisi ulang sampai tiga kali di setiap genangan, sungai, danau, atau bahkan lautan. Sementara untuk mengatasi agar staminanya tetap penuh, kamu bisa menggunakan perk yang bisa dibuka melalui skilltree.

Kamu bisa mengakses kendaraan yang kamu punya melalui Bivouac.

Sayangnya, dunianya terasa seperti didesain hanya untuk helikopter, berbagai bukit tinggi yang curam, beberapa hutan, dan dunianya yang sangat luas akan buatmu bosan karena untuk menyelesaikan misi kamu setidaknya butuh waktu sekitar 30 menit sampai satu jam. Menjadikan helikopter adalah satu-satunya kendaraan yang bisa mencapainya dengan sangat mudah. Memang, melakukan fast travel bisa menjadi solusi, namun bukan menjadi sebuah pengalaman game yang otentik jika untuk pergi kemanapun kamu harus teleport. Terlebih loadingnya yang cukup lama bakal buatmu sangat amat bosan menunggunya.

Helikopter adalah kendaraan paling efektif di game ini.

Saya juga menyayangkan handling kendaraan yang masih saja kaku. Ubisoft nampaknya tak mendengarkan saran fans untuk hal ini. Hasilnya, animasi dan handling kendaraan seperti kapal terasa kaku dengan animasi getaran-getaran tak jelasnya dan tak realistis sama sekali.

Markas super banyak yang tersebar di penjuru Auroa memang sangat menggiurkan untuk diserbu. Namun kamu harus ingat, ini game tactical shooter. Kamu takkan bisa melancarkan aksi barbarmu ke satu markas. Terlebih jika kamu sendirian. Karena saya jamin kamu akan mati jika tidak mendekati musuhmu secara diam-diam dan memikirkan strategi yang tepat.

Selain misi utama yang akan bisa ditemukan jika kamu mengikuti ceritanya, misi sampingan yang disebut faction mission akan membantumu grinding senjata maupun levelmu. Ia bisa ditemukan bebas di kepulauan Auroa dengan tanda hijau. Menyelesaikannya akan berimu battle point layaknya battle pass milik game battle royale saat ini. Battle point takkan bisa dibeli, oleh karenanya kamu harus menyelesaikan faction mission satu demi satu untuk dapatkan hadiah yang telah disediakan. Ia akan diupdate setiap harinya, jadi kamu tak perlu khawatir akan kehilangan kesempatan untuk lakukan grinding, namun dengan cara yang lebih seru.

Faction Mission akan direset setiap 24 jam. Selesaikan atau selamat tinggal.
Hadiah faction mission adalah sesuatu yang mirip banget dengan Battle Pass. Tidak, kamu tidak bisa membelinya.

Sayangnya, berkat update setiap hari tersebut, kamu akan merasa jengkel apabila tengah menjalankan misinya namun mendadak tandanya hilang akibat misinya update. Ya, faction mission akan terupdate secara real-time sesuai zona waktu Amerika. Jadi, jika kamu masih memainkan gamenya sekitar jam 15:00 WIB dan belum menyelesaikan salah satu faction mission yang tengah kamu jalani, maka bersiaplah untuk kecewa berat. Karena usahamu untuk bersusah payah mencapai lokasi dan memikirkan strategi yang tepat untuk menyelesaikan misi akan sia-sia. Sudah seharusnya Ubisoft memberikan kesempatan bagi mereka yang tengah menjalankan misinya untuk menyelesaikannya terlebih dahulu sebelum menggantinya secara otomatis.

Saat ini raid belum tersedia.

Sebenarnya terdapat satu konten lagi yang ingin saya bahas yakni raid, namun saat tulisan ini ditulis, Ubisoft belum merilisnya sama sekali. Raid membutuhkan gear level 150 untuk melakukannya. Sayangnya, nampaknya Ubisoft akan merilisnya bersama DLC awal gamenya di masa mendatang. Saya akan mengupdatenya jika raid telah dirilis.

Crafting dan Gunsmith, Senjata Utamamu Melumat Musuh

Senjata boss ditandai dengan icon bintang, kalahkan boss untuk mendapatkan senjatanya.

Menjalankan misi tak lengkap tanpa senjata yang menemanimu. Toko di Erewhon takkan menjual banyak senjata yang kamu butuhkan. Namun berhubung ia telah meminjam mekanik dari game looter shooter lain seperti The Division, sepertinya kamu tak perlu khawatir. Karena kamu bisa menemukan semua senjata di penjuru Auroa.

Mencari informasi baru termasuk blueprint bisa juga dilakukan seperti yang ada di gambar di atas. Semua ditandai dengan icon “i” di map. Namun blueprint terkadang juga muncul di kotak.
Setelah mendapatkan blueprint, kamu tinggal membuatnya di Erewhon atau setiap kali kamu mengakses toko melalui Bivouac.

Tak hanya menemukan senjata, kamu juga bisa membuatnya sendiri. Caranya hanya dengan mencari blueprint yang tersimpan di beberapa markas Skell Tech dan dunianya. Atau mencarinya di dokumen, komputer. Sementara, membuatnya hanya perlu pergi ke toko senjata di Erewhon dan memilih crafting senjata. Kamu juga bisa mencarinya dengan menanyakannya pada NPC dengan icon “i” atau di beberapa benda seperti tablet yang ditandai huruf tersebut.

Mengganti atau menambah attachment hingga mengubah warna bisa dilakukan di Gunsmith.

Gunsmith juga miliki ragamnya tersendiri. Ia bisa mengganti beberapa bagian senjata mulai dari magasin peluru, moncong senjata yang bisa dipasang suppressor atau peredam suara, hingga mengupgradenya menjadi kelas kedua “Mk.2” dan seterusnya. Beberapa varian warna yang tersedia juga bisa mengganti warna senjatamu baik secara keseluruhan, maupun secara individu. Jadi, sepertinya kamu akan bisa menggunakan skin senjata buatanmu sendiri atau malah membuat tampilan senjatamu menjadi tidak karuan.

Seramnya Menjadi yang Diburu

Meskipun kamu sudah dilengkapi dengan senjata yang kuat, namun kamu akan tetap menjadi buruan musuh-musuhmu. Apapun yang kamu lakukan untuk mentrigger keberadaan musuh, maka kamu akan diburu mati-matian. Terlebih jika kamu terdeteksi oleh Azrael Drone. Maka musuh yang ia panggil akan lebih kuat dan beringas, mematikan mapmu dan terus memburumu sampai satu di antara kamu atau mereka yang mati.

Salah satu adegan cukup sadis dalam gamenya.

Ceritanya sendiri cukup menarik, karena kamu harus menghadapi beberapa kontroversi baik pribadi hingga menyangkut harkat orang banyak. Di satu sisi, sebagai Nomad kamu harus bergelut dengan masalah pribadimu dengan mantan rekan satu timmu, sementara di sisi lain kamu harus membantu masalah yang terjadi dalam Skelltech. Meskipun tak begitu kental dengan kisah politik di awal, namun kamu akan mendapati banyak sekali kisah penghianatan demi kekuasaan, dan teror perang. Beberapa karakter juga digambarkan dengan cukup menyeramkan berkat salah satu perannya sebagai karakter sadis.

Sayangnya, penyampaiannya yang tergolong lambat membuat misi utama berjalan dengan cukup pelan, dan mungkin kamu akan bosan di tengah perjalananmu. Meskipun jumlah adegan sinematik cukup banyak, namun beberapa akting musuh lain terasa biasa saja setelah melihat akting karakter musuh yang cukup kejam dan penyampaian ceritanya yang naik turun. Jon Benthral sendiri memerankan Cole Walker dengan cukup baik, namun entah kenapa saya merasakan peran karakternya tidak miliki pengaruh yang intens dalam kisahnya. Saya tak bisa merasakan auranya yang kejam atau apapun berkat penyampaiannya bisa dibilang cukup kaku dan terlalu biasa. Seolah hanya mengisi slot kosong tokoh antagonis utamanya saja.

Akting Jon Benthral (kanan) memang tak perlu diragukan, namun semua tergantung narasi dan scriptnya.

Saya tidak menyarankannya untuk memainkannya sendirian karena beberapa tantangan di misi utamanya yang bisa dibilang cukup tidak masuk akal untukmu bisa jadi sesuatu yang tak ingin kamu hadapi sendirian. Jadi, alangkah lebih baik jika kamu memainkannya bersama satu squad berisi empat orang temanmu. Karena dengan begitu kamu bisa membagi tugas siapa yang maju, backup, dan menginterogasi beberapa NPC.

Multiplayer Ghost War Cepat dan Rusuh

Berbeda dengan story mission yang tergolong lambat dan sayangnya cukup biasa saja, multiplayer Ghost War cukup cepat yang paksamu untuk berpikir super cepat bersama teman satu timmu. Ghost War terbagi atas dua ronde eliminasi 4 vs 4 dalam arena yang cukup kecil. Kamu tak diperbolehkan membawa suppressor, membuat semua senjatamu akan terdengar sampai sudut manapun. Taktik dan permainan cepat merupakan salah satu kunci dari Ghost War.

Karena saya tidak memainkan Ghost War di seri sebelumnya, maka saya tidak bisa membandingkannya selain jumlah class yang dimiliki. Terdapat empat class yang sama seperti story mission yang bisa digunakan di versi Breakpoint. Sebelum match dimulai, kamu akan diarahkan ke setting loadout pilihanmu untuk mengubah semua elemen di dalamnya.

Ghost War terbilang cepat, namun entah kenapa bagi saya kurang menarik untuk game tactical. Gameplay seperti Ghost Recon Phantoms justru menurut saya lebih otentik untuk mekanik multiplayer game tactical shooter.

Saya pribadi tidak begitu tertarik dengan Ghost War karena story mission dan eksplorasi jauh lebih menarik. Yang cukup saya sayangkan, Ghost War jadi kurang tactical berkat pace permainannya yang cepat. Membuat bayangan permainan layaknya Ghost Recon Phantoms, untuk Ghost War Breakpoint di kepala saya langsung sirna.

Terpoles dengan Baik, Namun Tak Sempurna

Saking paniknya mereka sampai lupa bahwa di depan ada banner iklan.

Meskipun hadir dengan segala sesuatu yang baru, namun pada kenyataannya Ghost Recon Breakpoint masih miliki banyak kekurangan. Salah satu yang saya keluhkan adalah AI-nya yang masih bodoh, bahkan setelah update. AI musuh masih sering berlari ke arah tembok dan miliki sensitifitas pendengaran yang bisa dibilang cukup dewa. Di beberapa kasus saat saya menembakkan sniper dari arah yang cukup jauh, mereka masih bisa mendengarnya dan langsung panik. Mereka juga langsung siaga ketika mendengar ledakan dari drone atau kecelakaan tak disengaja yang lain. Mengasumsikan bahwa mereka tengah diserang, padahal pada kenyataannya hal tersebut hanya sebuah kecelakaan.

AI ini tiba-tiba menghentikan mobilnya dan diam, terkadang mereka malah siaga, padahal tidak disentuh sama sekali.

Saya juga menemukan beberapa AI yang tiba-tiba saja menghentikan mobilnya padahal tidak sedang diserang dan siaga. Saat mereka keluar dari mobil, mereka meneriaki agar player keluar dari persembunyiannya dan mengajak rekannya untuk tetap siaga. Say what?

Always online buat kamu yang tak punya internet di rumah atau tak miliki koneksi stabil mau tak mau harus melewatkan gamenya.

Fitur always online juga buat saya cukup jengah dengan keputusan Ubisoft tersebut. Saya mengerti mereka ingin mengurangi cheater atau mungkin karena faction mission yang selalu berubah, namun hal ini cukup mengganggu bagi beberapa player yang tak miliki koneksi stabil. Terlebih saat kamu terputus dengan koneksi internet, maka pekerjaanmu yang sudah susah payah mengosongkan markas musuh juga harus diulang kembali. Buat saya cukup jengkel karena saya harus mengulang untuk membersihkan musuh dari nol.


Mungkin hari ini adalah musim kawin truk.

Fitur tersebut juga secara langsung menjadikan Ghost Recon miliki identitas semu, bayangkan saja, kini gamenya jadi seperti campuran Ghost Recon, Division, dan FarCry menjadi satu dengan level senjata, tingkatan senjata, dsb. Berubah total dari yang awalnya tactical shooter co-op spec ops menjadi game MMORPG third-person shooter. Membesitkan sebuah pertanyaan, apakah pihak developer benar-benar tahu apa yang menjadikan Ghost Recon unik dan punya ciri khas di masanya.

Padahal kostum berbayarnya punya desain yang cukup oke lho.

Usaha Ubisoft untuk beralih ke game as service memang cukup gila. Mereka tambahkan banyak sekali microtransaction untuk kamu yang tak miliki waktu menyelesaikan semuanya. Ironisnya, saat masa early access, mereka memberikan skill point yang bisa dibeli. Membuat banyak orang kecewa dan marah karena terkesan pay to win dan tak lagi terasa sebagai Ghost Recon yang kita kenal di masa lampau. Terlebih, mata uang premiumnya yang tak bisa dibeli satuan dan terbilang cukup mahal. Saat tulisan ini ditulis, mereka memang menariknya, namun akan mengimplementasikannya kembali di masa mendatang.

Mereka memberikan “cheat resmi” berbayar untuk menyelesaikan mekanik baru yang mereka sediakan, looter shooter.

Hal lain dari microtransaction yang membuatnya cukup menjengkelkan adalah senjata yang bisa kamu beli secara paketan. Ya, esensi looter shooter yang ingin ditekankan dalam gamenya yang sudah termasuk kacau karena menjadi krisis identitas berkat adaptasi elemen RPG, Ubisoft kacaukan dengan memberikan microtransaction senjata. Kasarnya, kamu ditawari mekanik gameplay A yang bisa dicari dengan menjelajahi dunianya, namun diberi opsi untuk membeli gameplay A agar komplit. Apa gunanya dong? Tentunya harapan agar Ubisoft memperbaikinya seiring berjalannya servis gamenya menjadi hal penting yang perlu diperhatikan di masa datang. Akan lebih baik jika mereka memberikannya untuk sekedar kosmetik seperti topeng, jubah, atau helm. Hal ini tentunya mengingat desain kosmetik yang ada saat ini untuk hal tersebut bisa dibilang sangat oke dan menggiurkan untuk permulaan gamenya. Sayapun tak masalah membelinya jika desainnya benar-benar bagus dan bisa menambah keren tampilan karakter.

Udah ditembak jatuh, tapi ngga meledak.
Tag: Stuck in wall, gloryhole.

Beberapa glitch dan bug juga saya temukan di sini. Mulai dari bukit/gunung yang terbelah model 3D-nya, hingga mobil terbang yang berputar-putar tak jelas. Memang tak mengganggu dan terkesan lucu, namun terkesan aneh dan kurang otentik saat kamu menjalankan misi. Pada suatu saat saya pernah menjelajahi dunianya dengan helikopter sendirian, namun tiba-tiba saja mendengar ledakan yang berasal dari mobil yang berada cukup jauh dari jangkauan saya. Ya, mobil musuh tiba-tiba saja meledak tanpa saya sentuh sama sekali. Membuat semua penjaga panik dan mengasumsikan saya telah menyerangnya. Sudah seharusnya hal ini diperbaiki meskipun menurut saya pribadi tidak mengganggu. Saya kurang tahu apakah hal ini juga berhubungan dengan koneksi servernya atau masalah teknis lain.

Bug lain yang saya temukan adalah bug suara. Entah apa yang menjadi pemicunya, namun tiba-tiba saja suara gamenya mendadak seperti menghilang dan saya terasa seperti orang tuna rungu. Efeknya membuat suara Helikopter tak miliki suara sama sekali. Seolah saya tengah berada di dalam air dalam kedalaman 2-3 meter lalu mendengar ada suara helikopter dan ledakan di luar. Bagi saya pribadi ini sangat mengganggu dan perlu diperbaiki di masa datang.

Kesimpulan

Tom Clancy’s Ghost Recon Breakpoint sekilas memang menjadi salah satu perubahan yang lebih baik dari Wildlands. Bahkan seharusnya inilah yang menjadi Wildlands dibanding harus menjadikannya sekuel. Tampilan visualnya yang indah dan realistis membuatmu betah berlama-lama menjelajahi misteri Auroa dengan segala eksotismenya. Sayang, konsep ceritanya yang menarik harus disampaikan dengan setengah-setengah. Membuat beberapa dari cerita utamanya terkesan naik-turun dan biasa saja. Sebuah potensi yang bisa dibilang kurang dimanfaatkan dengan baik.

Mekanik looter shooter yang mereka pinjam dari The Division dan crafting yang diambil dari FarCry membuatnya seolah tak miliki identitas sama sekali. Membuat franchise Ghost Recon yang seharusnya fokus pada tactical shooter dengan mekanik spec ops yang mana tiap orang akan bekerjasama mengalahkan musuh dengan taktik tanpa diketahui musuh lain seolah sirna berkat sentuhan elemen yang diberikan. Membuat Ubisoft menyakiti franchise yang telah lama mereka kenalkan ke khalayak ramai dan memiliki fans setia berkat keunikannya.

Always online membuat saya cukup ragu untuk menyarankannya jika kamu tak miliki koneksi internet dengan baik. Karena jika koneksimu dengan server Ubisoft error, maka semua progressmu akan ter-reset. Saya pribadi sangat berharap Ubisoft bisa mempertimbangkannya lagi atau menambah fitur offline dengan mengunci beberapa faction mission yang update setiap hari.

Bug dan glitch yang telah menjadi makanan sehari-hari memang sebagian tidak mengganggu dan menjadi cukup lucu. Namun perlu diburu dan dibersihkan, terutama untuk bug sound yang sangat tidak mengenakkan ketika terjadi. Terlebih, saat ini gamenya sudah menjadi versi retail yang dilepas di pasaran.

Kehadiran microtransaction yang seolah memusnahkan elemen yang ditawarkan membuat esensi looter shooter dan eksplorasi menghilang. Paksa player untuk menikmati ceritanya yang sayangnya biasa saja dan terkesan naik-turun. Memang, hal tersebut merupakan opsional, namun fakta kehadirannya bisa menjadi kontroversi yang berkepanjangan bagi semua orang. Terlebih fans setia Ghost Recon.

Namun terlepas dari semua itu, gamenya memang sangat seru dan menyenangkan jika dimainkan bersama orang lain. Saya sama sekali tidak menyarankan untuk memainkan gamenya sendirian, karena game ini akan sangat seru jika dimainkan bersama player lain atau teman-temanmu sendiri. Karena hal tersebut merupakan letak keseruan gamenya selain elemen RPG yang ditawarkan.

Game ini hanya cocok jika kamu menyukai eksplorasi dan looting dengan elemen tactical atau kamu yang sudah jatuh cinta dengan mekanik The Division 1 & 2. Dunianya yang luas akan membuatmu penasaran tentang apapun yang tersembunyi di dalamnya, baik lore maupun item. Namun saya tidak menyarankannya untuk kamu yang ingin main barbar dan langsung action, terlebih bagi kamu yang tak miliki koneksi internet dengan baik. Sementara bagi kamu yang masih meragukannya namun ingin memainkannya, maka kamu sepertinya harus menunggu hingga gamenya didiskon.

Bagi fans Ghost Recon, game ini mungkin menjadi sebuah tusukan yang sangat sakit untuk franchisenya berkat semunya identitas aslinya sebagai tactical co-op shooter yang mengedepankan cerita dan operasi penyergapan penjahat di balik layar. Tentunya harapan agar Ubisoft memperbaikinya menjadi lebih baik melalui patch selanjutnya atau mungkin seri selanjutnya menjadi pertimbangan yang harus mereka pikirkan.

Exit mobile version