[OPINI] Apakah Tombol Skip Story dalam Game Penting atau Tidak bagi Gamer?

Skip Story Dalam Game

Skip Story dalam Game – Dialog dan cutscene dalam video game sudah kerap gamer temukan. Perkembangan video game selalu diimbangi dengan teknologi yang mampu membuatnya menyusupkan berbagai elemen sinematik demi terlihat lebih keren bagi gamer.

Semulanya, video game ditargetkan sebagai sekadar hiburan interaktif, kemudian bertransformasi menjadi medium bercerita, lengkap dengan lore, dialog, dan juga world building kompleks. Beberapa developer pun sangat bangga dengan hasil karya mereka dan menjangkau lebih banyak gamer.

Imbasnya, banyak dari developer tidak memberikan opsi untuk melewati dialog dan cutscene. Sekarang semua gamer bila memainkan game penuh lore terkadang kudu menonton atau membaca apa yang developer sajikan, karena tidak adanya opsi dimaksud.

Terlepas dari bagus atau tidaknya cerita di game tersebut. Banyak gamer menyarankan kalau skip story game tidak seharusnya opsional namun adalah sesuatu yang absolut harus ada. Benarkah harus seperti itu?

Benarkah Tombol Skip dalam Game Diperlukan?

Memangnya perlu tombol skip?

Mari kita kembali ke era video game baru muncul alias tahun 70an. Dimasa itu, jangankan ada cerita, teknologinya memang tidak memungkinkan untuk memasukkan teks dalam jumlah banyak. Karena itu, tombol skip atau sejenisnya tidak pernah ada maupun terpikirkan oleh developer.

Ditambah, dulu bermain game hanya bisa dilakukan di arcade. Hingga developer pun tidak ingin menciptakan game penuh dengan dialog panjang dan lebih mengutamakan bagian aksi dari game itu sendiri. Bila dibandingkan ke zaman now, yang mana siapapun bisa memainkan game dan dimana pun. Lahirnya teknologi smartphone mumpuni untuk mengangkat game AAA menjadikan cara kita bermain game pun sedikit banyak berubah.

Skip Story dalam Video Game, Tergantung Judul atau Universal?

Game apa yang paling perlu tombol skip?

Lantas banyak yang berkilah, kalau game bagus tidak masalah memiliki tombol skip karena gamer juga akan tertarik membacanya. Ini berarti kalau cerita bukan menjadi titik kuat game tersebut, tidak ada masalah menghadirkan tombol skip.

Pendapat itu setengahnya benar. Hanya saja demografi gamer sekarang sudah bergeser dan menjadi semakin mainstream, seperti yang sudah dibahas tadi, siapa saja bisa memainkan game.

Dulu video game identik dengan geek dan orang-orang cupu. Seseorang tidak akan terlihat keren jika mempunyai konsol dan duduk berdiam di rumah bermain game, sedangkan teman-teman mereka yang lebih gaul nongkrong di spot populer atau di mall. 

Sekarang artis Hollywood saja sudah memainkan video game. Demografi yang semakin luas ini berarti beberapa orang sambil bekerja juga nyambil memainkan video game. Kalau mereka mencuri-curi waktu ketika senggang untuk bermain game, maka bisa dipastikan jenis gamer ini yang paling vokal meminta tombol skip cerita.

Jadi kalau pertanyaannya apakah semua game perlu ada skip story? Penulis pikir selama ia punya dialog panjang atau banyak cutscene, tombol skip selalu dperlukan terlepas dari bagus atau tidaknya cerita di dalamnya.

Siapa yang Butuh Tombol Skip Story dalam Game?

Siapa yang butuh tombol skip?

Karena video game sudah bisa diakses lewat genggaman tangan, orang sesibuk apapun pasti masih punya waktu 5-10 menit untuk bermain game. Gamer jenis ini biasanya sudah capek dari kerjaannya sehari-hari dan hanya inginkan game dengan banyak aksi dan minim dialog.

Mereka tidak memerlukan dunia dengan worldbuilding kompleks, dialog deep, dan plot dramatis. Semuanya itu bisa mereka nikmati nanti ketika ada waktu senggang. Baik lewat rekapan player lain di YouTube atau replay. Yang jelas mereka butuh tombol skip untuk langsung menuju aksi saja, minus bacot.

Fitur seperti ini juga diperlukan bagi mereka yang suka melakukan speedrun menamatkan game dalam waktu singkat. Fitur skip sangat diperlukan agar mereka tidak terbuang banyak waktu saat dialog yang tidak diperlukan dalam melakukan speedrun. Jadi tidak heran jika setiap Speedrunner selalu nge-skip, tidak hanya progress namun juga dialog serta custscene dalam game.

Apa yang Bisa Developer Lakukan untuk Fitur Skip Story Video Game?

Perlu masukkan tombol skip atau tidak?

Berita baiknya, belakangan ini developer sudah mulai paham kalau tombol skip ini sama pentingnya dengan gameplay, grafis, dan sound yang mereka pikirkan matang-matang itu. Tidak semua gamer memainkan game dan menyukai semua aspek dalam game tersebut.

Diberikannya pilihan seperti inilah yang membuat sebuah game bisa mendapatkan skor tinggi di mata gamer. Developer jangan takut cerita yang bagi mereka masterpiece itu tidak dinikmati gamer karena ada tombol skip. Gamer kalau memang terlanjur suka juga akan mencari tahu sendiri dan merasa menyesal sudah melewati cerita sebagus itu.

Tetaplah berikan pilihan bagi gamer untuk bisa skip cerita sesuai kemauan mereka. Bila cerita yang disajikan bagus, gamer akan datang dengan sendirinya. Trik yang sederhana namun efektif.

Kesimpulan

Konklusinya: tombol skip adalah wajib!

Sebagai gamer yang juga punya pekerjaan kantoran, penulis sangat setuju kalau ada tombol skip dalam game. Dengan begitu gamer akan bisa terus menikmati game favorit mereka tanpa merasa terbebani karena harus mengikuti cerita yang kadang membosankan selama 2-3 jam.

Padahal waktu tersebut bisa digunakan untuk farming, atau mainkan mode multiplayer (kalau ada), dan juga memainkan game lain. Banyaknya jumlah game sekarang juga berarti ada kemungkinan seorang gamer tidak hanya memainkan 1 game saja dalam satu waktu.

Itu kalau pendapat penulis, kalau kalian bagaimana brott? Apakah setuju skip story perlu diimplementasikan dalam video game? Coba beri pendapat kalian.


Baca juga informasi menarik Gamebrott lainnya terkait Opini atau artikel lainnya dari Andi. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com.

Exit mobile version