Dari seluruh channel kritikus game, nama John “TotalBiscuit” Bain menjadi salah satu favorit banyak gamer. Mungkin dirinya tak sepopuler AngryJoe, Jim Sterling, ataupun para reviewer game lainnya yang ada di Youtube, dirinya tetap dipandang sebagai sosok yang profesional dalam dunia kritikus game dan tak jarang developer mengirim early access langsung kepada pria Inggris ini. Selain dari analisis dan kritiknya yang jujur dan detil, John juga merupakan sosok yang lucu, membuat dirinya menarik untuk ditelusuri. Pada tahun 2014 silam, pria dibalik emote “LUL” di Twitch ini didiagnosa dengan kanker usus, membuat jadwal videonya semakin tak terurus seperti biasanya karena perawatan.
Setelah 4 tahun melawan kanker yang dia derita, John memutuskan untuk berhenti menjadi kritikus game beberapa bulan yang lalu dan hanya akan memberikan konten livestreaming dan podcast untuk mengisi channel-nya. Pada awal bulan Mei ini, dirinya umumkan telah menyerah dan merasa telah “sekarat”, dan tepat pada hari ini, almarhum telah hembuskan nafas terakhirnya, meninggalkan istri dan penggemar yang telah mendukungnya selama bertahun-tahun.
Berita meninggalnya John disebarkan oleh sang istri, Genna, lewat Twitter hari ini. Dia menuliskan “Rest in Peace my dearest love” dengan sebuah gambar bertuliskan teks puisi akan kepergian sang suami.
Rest in Peace my Dearest Love
John @Totalbiscuit Bain
July 8, 1984 – May 24, 2018 pic.twitter.com/hg9ytHsItJ— Genna Bain (@GennaBain) May 24, 2018
Sebelum meninggal, John telah umumkan jika dia telah wariskan channel Youtube, Twitch, berserta semua asset lain yang dia miliki kepada sang istri. Tak ada rasa keberatan sama sekali dari dirinya dan justru dia merasa senang apabila istrinya dapat melanjutkan warisan tersebut.
“Saya berharap podcast Co-Optional akan terus berlanjut untuk kedepannya dan juga saya berharap setelah saya pergi, channel-channel yang saya miliki akan tetap hidup meski tanpa kehadiran saya, dengan host yaitu seseorang yang saya benar-benar kenal dan telah bersama saya selama masa hidup [dewasa] saya.”