Serial game Trails—atau lebih dikenal dengan nama Kiseki di Jepang, merupakan waralaba JRPG yang terbilang niche di mata internasional. Seiring berjalannya waktu, minat terhadap seri yang telah dimulai sejak tahun 2004 tersebut terus meningkat dan kian sukses menggaet banyak fans baru.
Trails in the Sky 1st Chapter yang baru rilis beberapa waktu lalu merupakan versi remake dari iterasi game paling pertamanya dengan judul kurang lebih sama. Hanya saja, di Indonesia sendiri perilisannya justru membuat banyak pemain kaget karena penetapan harga yang dianggap tidak ramah kantong.
Jika melihat harga yang dicantumkan di Steam, Trails in the Sky 1st Chapter dipatok dengan harga Rp1.022.310, belum termasuk konten DLC yang totalnya bisa mencapai dua juta lebih. Berikut perbandingan harga yang dicantumkan di Indonesia dan beberapa negara lainnya.

Jika melihat data di atas, hal ini berarti pihak Nihon Falcom selaku developer ataupun GungHo Online Entertainment sebagai penerbit tidak memberlakukan regional pricing yang disarankan oleh Steam (kolom harga paling kanan) dan langsung menggunakan konversi mata uang dari harga 59.99 USD.
Respon dari berbagai warganet Indonesia
Keputusan untuk menetapkan harga tersebut tentu sudah menjadi hak dan kebijakan yang diberlakukan oleh pihak developer maupun penerbit, terlebih Trails in the Sky 1st Chapter sendiri memiliki peningkatan secara visual maupun teknis yang jauh dari game orisinalnya dan mendekati beberapa iterasi modernnya dalam beberapa tahun terakhir.
Walau demikian, banyak pemain Indonesia tidak mengindahkan keputusan pemasangan harga yang hampir mendekati seperempat gaji minimum daerah Jakarta tersebut. Minat yang terbilang sudah cukup tinggi semenjak gamenya diungkap di tahun 2024 lalu, langsung menurun di hari perilisannya karena harganya yang dianggap tidak masuk akal.
Di media sosial Facebook sendiri terlihat banyak warganet mengutarakan kekecewaan dan kekesalannya, bahkan melayangkan sumpah serapah. Ada yang mengurunkan niat untuk membeli gamenya, kemudian beberapa warganet di antaranya justru menyarankan agar membeli murah lain yang lebih murah, seperti Hollow: Knight Silksong dan Femboy Futa House misalnya.
Namun yang mungkin menjadi tanggapan paling menarik adalah tidak sedikit di antaranya bertanya-tanya mengapa Nihon Falcom menjadikan GungHo Online Entertainment sebagai penerbit Trails in the Sky 1st Chapter untuk perilisan internasional, dan bukan lagi XSeed seperti iterasi pendahulunya.

Nah, kira-kira bagaimana tanggapanmu brott mengenai hal ini? Apakah kamu yang termasuk kecewa dengan harga Trails in the Sky 1st Chapter tersebut? Yuk, langsung saja share pendapatmu di kolom komentar ya.
Baca juga informasi menarik atau artikel keren lainnya dari Andy Julianto. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com

















