Absennya single-player campaign dari Call of Duty: Black Ops 4 menjadi keputusan yang membuat fans sedikit emosi dengan Call of Duty tahun ini. Tak hanya mode tersebut menjadi tradisi tersendiri untuk franchise ini, namun juga mode tersebut digantikan dengan mode battle-royale, membuat fans berpikir developer seakan kehabisan ide dan ikut-ikutan apa yang sedang trend di industri gaming. Keputusan berat ini diambil Treyarch setelah menurut mereka mayoritas fans hanya memainkan multiplayer dan juga zombie, maka mereka memilih untuk fokus pada fitur online saja untuk seri keempat Black Ops ini.
Meskipun begitu, Treyarch jelaskan bahwa ini belum tentu menjadi akhir untuk single-player campaign. Senior Produser dari Treyarch, Yale Miller mengungkapkan kepada Daily Stars bahwa absennya campaign ini hanya bersifat kali ini saja, dan kemungkinan akan adanya campaign pada seri selanjutnya masih sangat besar apabila fans benar-benar menginginkan hal tersebut.
“[mode single-player] hanya dihilangkan kali ini saja untuk sekarang. Kami benar-benar pikirkan semua game yang kami buat, setelah kami selesaikan game tersebut kami bertanya ‘Apa yang fans benar-benar inginkan sebenarnya?’ Apabila yang mereka inginkan adalah campaign tradisional yang lain, maka kami akan buat campaign tradisional tersebut.”
Black Ops 4 sudah dipastikan takkan dapatkan single-player campaign sama sekali bahkan untuk DLC kedepannya, dan Treyarch sendiri tak dapat pastikan jika studio lainnya – Infinity Ward dan Sledgehammer – akan ikuti jalan mereka dan tinggalkan konten single-player. Namun bagi Treyarch sendiri, mereka pastikan campaign akan kembali apabila fans benar-benar meminta kembalinya mode tersebut, dan melihat dari statistik jumlah pemain yang benar-benar selesaikan campaign game-game sebelumnya, tampaknya pemain lebih membeli Call of Duty untuk konten multiplayer.
Call of Duty: Black Ops 4 dirilis pada 12 Oktober mendatang untuk PC, PS4 dan Xbox One. Untuk versi PC, game takkan dirilis di Steam setelah Activision memutuskan bahwa game akan dirilis lewat Battle.net – DRM dari Blizzard.