Twitch Bentuk Dewan Penasihat Keselamatan yang Baru Untuk Perbaiki Kebijakannya

twitch3

Twitch merupakan salah satu platform streaming video yang cukup popular. Terutama dari berbagai gamer yang sering menunjukan keahliannya bermain game. Namun, platform yang merupakan anak perusahaan dari Amazon ini, dikenal juga karena beberapa kasus terutama beberapa kasus tentang konten Kreator yang bermasalah.

Dilansir dari gameindustry, Twitch telah mengumumkan pembentukan Dewan Penasihat Keselamatan yang baru, dengan tujuan menginformasikan dan membimbing Twitch, tentang keputusan masa depan untuk meningkatkan kepercayaan dan keselamatan platform tersebut.

Dalam sebuah postingnya, Twitch berbagi bahwa dewan akan memberikan saran tentang topik-topik seperti menyusun kebijakan baru dan memperbarui yang sudah ada, mengembangkan produk dan fitur baru, mempromosikan streaming yang sehat dan kebiasaan keseimbangan kehidupan kerja, melindungi kepentingan kelompok-kelompok yang terpinggirkan, dan mengidentifikasi tren yang muncul.

Anggota dewan tersebut adalah, wakil CEO The Diana Award Alex Holmes, direktur Center for Democracy dan Technology Free Expression Project Emma Llansó, profesor Universitas Atlantic Florida Dr. Sameer Hinduja, direktur riset AnyKey T.L. Taylor, serta beberapa konten Kreator antara lain seperti, Steph ‘FerociouslySteph’ Loehr, Kason ‘Cupahnoodle’, Kjetil ‘Zizaran’, dan Ben ‘CohhCarnage’ Cassell.

Hal tersebut disebabkan karena Twitch secara historis telah dikritik karena sejumlah masalah, termasuk penerapan aturan yang tidak konsisten pada konten seksual yang secara tidak proporsional menyerang kaum perempuan, komentar rasis dari Konten Kreator populer, dan kegagalan melindungi konten Kreator dari pelecehan.

Oleh karena itu, hal tersebut menjadi langkah yang baik dari Twitch untuk melindungi masyarakat dan konten kreatornya dari tayangan video yang bermasalah. Apalagi saat ini internet dibanjiri dengan berbagai video yang memiliki, baik konten positif maupun negatif, sehingga perlu kebijakan yang baik dari pemilik platform.

Exit mobile version