Skull and Bones telah dikembangkan selama kurang lebih sembilan tahun, yang mana itu mengindikasikan bahwa proses pengembangan game bajak laut itu tidak baik-baik saja. Tahun lalu, sebuah laporan bahkan membeberkan lebih banyak detail terkait pengembangan Skull and Bones yang bermasalah. Laporan tersebut mengungkap bahwa salah satu faktor penghambat adalah tidak jelasnya arah atau tujuan, yang membuat proses pengembangan berkali-kali dimulai ulang.
Skull and Bones sendiri awalnya merupakan DLC untuk Assassin’s Creed 4: Black Flag sebelum akhirnya diputuskan untuk dipisah sebagai spin-off dari seri Assasin’s Creed dengan judul Black Flag Infinite, sebelum akhirnya lagi, diganti menjadi game baru yang tidak berhubungan dengan seri Assassin’s Creed.
Namun terlepas dari masalah demi masalah yang menghantui pengembangannya, Chief Financial Officer – Frederick Duguet, baru-baru ini menyebut bahwa proses pengembangan Skull and Bones berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang direncanakan. Ia bahkan menyatakan bahwa ia sangat senang dengan proses pengembangan yang berjalan dan tidak ada rencana sama sekali untuk membatalkan Skull and Bones.
Akan tetapi, banyak yang bertanya-tanya soal pernyataan Duguet mengenai pengembangan yang sesuai rencana. Pasalnya pada Januari kemarin, Skull and Bones kehilangan salah satu bagian penting dalam tim pengembangannya yaitu Antoine Henry yang duduk di kursi co-director.
Apapun fakta asli dibalik layar pengembangan Skull and Bones, satu yang pasti, gamer ingin segera bisa memainkan game yang bakal mengajak pemain untuk beradu kapal bajak laut itu. Ubisoft sendiri tak lama ini mengklaim jika Skull and Bones akan dirilis diantara April tahun ini dan April tahun bersama dengan game-game lain yang juga diantisipasi.
Baca juga informasi menarik lainnya terkait Skull and Bones atau artikel lainnya dari Arif Gunawan. For further information and other inquiries, you can contact us via author@gamebrott.com