Sebuah franchise baru yang sukses biasanya membutuhkan waktu 3-4 tahun untuk dapatkan sekuel, namun Assassin’s Creed menjadi salah satu franchise game populer yang selalu dirilis hampir setiap tahun layaknya Call of Duty. Rilis yang cepat ini mulai dihentikan setelah dirilis Assassin’s Creed Syndicate yang dimana ada selang 2 tahun sebelum Origins dirilis dan selang 2 tahun lagi atau bahkan lebih untuk seri selanjutnya. Lewat Game Developer Conference bulan lalu, Ubisoft jelaskan bagaimana mereka mengatur pengembangan tiap seri dari game ini.
Franchise Assassin’s Creed diurus oleh beberapa tim mulai dari 3 tim yang berada di Montreal, 2 tim di Singapura, 1 tim di Sofia dan 1 tim di Quebec. Tepat setelah kesuksesan Assassin’s Creed pertama, tim Montreal-1 langsung kerjakan game kedua, namun pada pertengahan proses pengembangan game kedua ini, game ketiga telah dikerjakan oleh tim Montreal-2 dengan bantuan dari tim yang berada di Singapura. Maka dalam satu tahun, selalu ada lebih dari satu game Assassin’s Creed yang dikerjakan yang dikerjakan oleh beberapa tim ini. Untuk mempermudah penjelasan ini, berikut grafik yang kronologi pengembangan game yang diberikan oleh Ubisoft.
Assassin’s Creed Unity dan Assassin’s Creed Origins menjadi dua game yang memakan waktu terlama pada sejarah franchise ini. Melihat betapa ambisius kedua game tersebut dari segi mekanik dan skala map, tentunya hal tersebut tidak mengejutkan lagi. Yang menarik adalah Assassin’s Creed IV: Black Flag dibuat setelah Unity mulai dikembangkan dan Black Flag bisa lebih dulu dirilis. Bagaimana mereka dapat mengatur jalan cerita di game dengan beberapa game dikerjakan dalam waktu bersamaan ini tentu menjadi sesuatu yang menarik untuk ditelusuri sayangnya Ubisoft tak berikan informasi apapun akan hal tersebut.
Kolaborasi antar studio juga telah diterapkan mulai dari pengembangan Assassin’s Creed 3, yang dimana Ubisoft Singapore mengurus beberapa aspek gameplay seperti misi side quest dan mekanik perang naval yang ada di game sedangkan Ubisoft Montreal mengurus seluruh aspek utama di game.
Assassin’s Creed menjadi game “paling sibuk” dalam franchise ini. Game tak hanya memakan waktu paling lama tetapi juga membutuhkan 3 tim dari 3 studio yang berbeda untuk diselesaikan. Ubisoft Montreal mengurus semua aspek utama di game, sedangkan Ubisoft Sofia mengurus side quest tomb dan pyramid dan Ubisoft Singapore mengurus perang naval yang ada di game.
“Tanpa Sofia dan Singapura, dunia yang ditawarkan Assassin’s Creed Origins takkan sama. Mereka berperan banyak dalam dunia di game, quest dan beberapa sistem penting yang ada di game,” jelas Guesdon akan kolaborasi 3 tim pada Assassin’s Creed Origins.
Penjelasan dari Ubisoft ini memberikan gamer dan fans dari franchise ini sedikit gambaran akan rumitnya pengembangan game ikonik mereka ini. Assassin’s Creed sering dikritik akan rilis tahunan mereka dan kita selalu berpikir jika semua game yang dirilis oleh Ubisoft ini dikerjakan secepat mungkin. Penjelasan dari Ubisoft ini membuka sedikit pandangan kita akan rumitnya proses managemen sebuah franchise populer seperti Asssassin’s Creed ini dan membuktikan jika Ubisoft tetap pedulikan kualitas game dengan mengambil waktu selama mungkin untuk kembangkan game mereka.
Source: Kotaku