Minimnya penanganan atas kasus pelecehan seksual serta budaya kerja yang toxic membuat Ubisoft kehilangan banyak pegawai veterannya. Bahkan 4 bulan lalu, Art Director seri Assassin’s Creed yang telah bekerja untuk Ubisoft selama 16 tahun turut meninggalkan perusahaan tersebut. Dilansir dari Kotaku, Ubisoft telah menentukan solusi dari permasalahan ini yaitu dengan meningkatkan gaji para pegawainya.
Ubisoft Canada, yang memiliki beberapa studio di Montreal, Quebec City, Toronto, Chicoutimi, Halifax dan Winnipeg, baru saja mengumumkan bahwa mereka akan meningkatkan gaji para pegawainya. Namun demikian, pegawai senior dan pegawai junior akan memiliki kenaikan gaji yang berbeda.
Berdasarkan informasi dari kelompok kerja ABetterUbisoft, pegawai junior akan mendapatkan kenaikan gaji sebesar 5 hingga 7 persen. Di sisi lain, pegawai senior akan mendapatkan kenaikan gaji hingga 20%. Hal ini akan mulai diterapkan pada akhir bulan November ini. Tidak hanya itu, Ubisoft juga mengatakan bahwa para pegawai akan mendapat cuti tambahan serta biaya tambahan untuk cuti yang berhubungan dengan orang tua.
Sayangnya, ABetterUbisoft tidak setuju dengan keputusan Ubisoft tersebut. “Kebijakan ini tidak memenuhi satu pun tuntutan yang kami ajukan. Kenaikan gaji yang tidak seimbang ini malah memperburuk kesenjangan di perusahaan Ubisoft antara pegawai dengan pendapatan tinggi dan pegawai berpendapatan rendah,” ucap pihak ABetterUbisoft.
ABetterUbisoft sendiri merupakan grup yang didirikan untuk menanggapi permasalahan pelecehan seksual dan ketidaksamaan hak antar pegawai yang terjadi di Ubisoft. Salah satu tuntutan yang mereka ajukan adalah untuk memecat pelaku pelecehan seksual, bukannya malah memindahkan pelaku tersebut ke studio atau tim yang berbeda.
Baca lagi artikel menarik lainnya dari penulis kita Aldy Khalif, dan artikel lain seputaran Ubisoft. Tertarik melakukan kerjasama? Kontak kita di Author@Gamebrott.com