Ubisoft akhirnya bertindak.
Kita semua tahu bahwa Tom Clancy’s Rainbow Six Siege merupakan salah satu game multiplayer yang sangat populer di dunia. Dengan gameplay taktikal dan tingkat kesulitan yang cukup tinggi, setiap player harus berpikir keras di setiap pertandingan demi memenangkan simulasi penyergapan anti-terorisme tersebut.
Namun, sama dengan game populer lain, ia tak luput dari plagiarisme. Membuat banyak sekali game kloningan yang muncul di pasaran. Namun, sepertinya mereka tidak menggubrisnya hingga game yang satu ini muncul.
Melansir Bloomberg (via GameSpot), Ubisoft telah laporkan Google dan Apple karena telah mendistribusikan game berjudul Area F2, sebuah game tactical shooter untuk mobile yang dibuat oleh salah satu perusahaan besar dunia, Alibaba dan websitenya Ejoy. Menurut tuntutan hukumnya, Area F2 mengkopi banyak sekali elemen dari Rainbow Six Siege, mulai dari user interface hingga operator selection screen.
Sejak tuntutan tersebut diajukan, Ubisoft telah mengatakan pada Google dan Apple bahwa game tersebut telah melanggar hak cipta namun tak segera dihapus dari masing-masing storenya.
Hingga detik ini Google dan Apple masih bungkam terkait tuntutan hukum Ubisoft yang telah diajukan di Los Angeles tersebut.
Seperti yang telah kita ketahui, Area F2 memang sangat mirip dengan Tom Clancy’s Rainbow Six Siege. Nyaris semua map, operator, UI, dan kemampuannya sama persis dengan game buatan developer asal Perancis tersebut. Tak heran apabila banyak player yang memainkannya merasa familiar dengan gamenya.
Namun dengan diajukannya tuntutan tersebut, maka keberadaannya untuk pasar mobile akan terancam. Jika Ubisoft memenangkan tuntutan tersebut, maka kemungkinan gamenya dihapus atau diubah total bisa saja terjadi.
Baca lebih lanjut tentang Tom Clancy’s Rainbow Six Siege, atau artikel video game Jepang dan non-mainstream lain dari Ayyadana Akbar.
For japanese games, jrpg, shooter games, game review, and press release, please contact me at: akbar@gamebrott.com